Friday, July 24, 2015

Baturraden, Jawa Tengah

Liburan hari ke-7

Sejauh ini gimana pendapat kalian mengenai postingan gue? Apakah cukup tertarik ngebaca semuanya? Tapi seru khan?! Hehehe... Oke, kali ini gue akan menceritakan mengenai destinasi gue yang terakhir, yaitu Baturraden. Tapi jangan kecewa, walaupun ini destinasi yang terakhir, tetapi Baturraden menjadi salah satu ikon tren wisata beberapa tahun terakhir.
Baturraden (1)
Baturraden (2)
Baturraden (3)
Letak Baturraden tak jauh dari hotel tempat kami menginap, yaitu Hotel Moro Seneng. Kami tiba di Baturraden sekitar pukul setengah 9 kurang. Gue akan mencoba menceritakan sedikit mengenai Baturraden ini.
Air Mancur di Baturraden
Baturraden merupakan taman wisata yang menyajikan pemandangan alam yang luar biasa indah. DI dalam taman ini terdapat beberapa fasilitas unik yang bisa digunakan oleh para pengujung, antara lain kolam renang, theater alam, dan pemandian belerang. Karena sempitnya waktu, kami hanya sempat mencoba pemandian belerangnya. Pemandian ini cukup unik karena terletak tepat di sebelah air terjun yang memiliki suhu dingin sedangkan air belerang memiliki suhu yang panas. Saat awal mencoba mencelupkan kaki ke kolam belerang ini rasanya seperti mencelupkan kaki ke air mendidih, tetapi lama kelamaan tubuh kita bisa menyesuaikan dengan suhu air di kolam belerang tersebut. Khasiat dari air belerang mulai terasa di kaki. Kaki terasa ringan. Setelah berendam di kolam belerang untuk beberapa lama, kami menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh dan mencoba kuliner setempat, yaitu sate kelinci. Sekitar pukul 10 pagi, kami kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. Waktu-waktu selanjutnya kami habiskan dalam perjalanan pulang.
Jembatan Legendaris di Baturraden
Karena bertepatan dengan arus balik, lalu lintas memang agak tersendat, tetapi secara umum ramai lancar. Sampai di tol Cipali, lalu lintas pun masih lancar, kami optimis bisa sampai tepat waktu. Memasuki tol Cikampek, lalu lintas mulai padat. Dan hambatan macet terlama selama perjalanan kami kembali ke Jakarta adalah di tol Cikampek ini. Kami pun menyempatkan diri mampir ke rest area untuk makan malam. Tetapi tak disangka, rest area begitu sesak dipadati oleh manusia. Gue yang sempat ngantri membeli ayam goreng tepung di restoran fast food pun sempat kehabisan ayam. Lalu berpindah ke restoran Padang yang tak jauh dari sana pun, lauknya sudah habis, hanya tinggal ayam. Apa artinya makan Padang kalau lauknya pun ayam. Akhirnya gue dan nyokap gue memesan mie instan goreng. Harganya pun mahal menurut gue, karena 1 bungkus disajikan dengan harga 8 ribu rupiah. Tapi tak apalah, karena kami tidak memiliki banyak pilihan. Beberapa jam lagi seharuisnya kami sudah kembali ke Jakarta, tetapi padatnya lalu lintas menghambat kami.
Cheers! \(^.^)/
Kolam Renang di Baturraden
Petilasan Misterius di Baturraden
Kolam Belerang Pancuran 3 di Baturraden
Suasana di Baturraden

Liburan hari terakhir

Karena arus balik yang padat, gue baru nyampe rumah sekitar jam setengah 2 dini hari di hari yang ke-8 ini, padahal pagi harinya gue harus ngantor karena hanya mengambil tambahan cuti 1 hari! Tinggal beberapa jam lagi sampai gue harus berangkat ke kantor. Walaupun badan rasanya lelah, tetapi perasaan gue riang gembira. Ya iyalah, namanya juga abis liburan! Hehehe...

Demikianlah rangkaian liburan Lebaran gue kali ini. Gue mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kalian semua yang sudah membaca cerita gue dari hari pertama hingga hari terakhir ini. Hehehe... Sampai jumpa di liburan gue selanjutnya! Dan tunggu postingan-postingan menarik selanjutnya! Yuhuuu...
\(^0^)/

Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo

Liburan hari ke-6

Pagi ini gue agak direpotkan saat bangun tidur, karena hari ini adalah hari terakhir kami berada di Jogja dan kami harus checkout hotel jam 8 pagi. Itu artinya kami harus packing! Tapi perjalanan tour tidak berhenti sampai di sini. Masih ada 2 destinasi wisata di Jawa Tengah yang harus banget kami kunjungi. Dan 2 destinasi terakhir ini gue rekomendasikan banget dah karena keindahan alamnya luar biasa eksotis! Wuaaahhh, seru bangets nih! Let's go~!!
Dharmasala, Dieng
Tujuan hari ini adalah dataran tinggi Dieng. Destinasi wisata ini menjadi cukup familiar sejak beberapa tahun lalu. Yang menarik dari Dieng adalah adanya beberapa spot yang menarik, pemandangan yang eksotis, dan suhu udara yang adem membuat tempat ini menjadi nge-hits saat ini. Mari kita coba buktikan!
Komplek Candi Arjuna, Dieng
Di dataran tinggi Dieng ada 3 spot destinasi wisata yang menarik, yang pertama adalah Telaga Warna, yang kedua adalah kumpulan candi-candi, dan yang terakhir adalah Kawah Sikidang. Perjalanan menuju ketiga tempat ini begitu mengesankan. Hamparan alam pegunungan yang indah di kiri dan kanan jalan, suhu yang adem, dan jalanan yang berkelok serta berliku membuat kami takjub dengan pemandangan di sana. Alam ciptaan Tuhan di tanah Jawa ini sungguh luar biasa! Kami merasa bangga dengan negeri Indonesia! Jalan yang berliku ini mirip dengan yang di Sarangan, seperti yang sempat gue posting tahun lalu, tetapi di Dieng ini pemandangannya jauh lebih indah. Perjalanan berliku ini kami lalu cukup lama untuk mencapai ketiga destinasi wisata di Dieng.
Kawah Sikidang dilihat dari jauh
Spot pertama yang akan kami kunjungi adalah Telaga Warna, tetapi sangat disayangkan sekitar 400 meter menuju ke tempat ini jalanannya sudah macet total. Daripada menghabiskan banyak waktu untuk menuju ke Telaga Warna, maka sopir bus memutar balik dan langsung menuju ke destinasi yang kedua, yaitu kumpulan candi.
Tempat penyewaan motor trail
Sebelum memasuki destinasi yang kedua ini, kami diharuskan membeli tiket yang berlaku di ketiga spot wisata ini. Harga tiketnya cukup murah, yaitu 10 ribu rupiah untuk mengunjungi ketiga tempat ini. Di tempat yang kedua ini kami mengunjungi komplek candi Arjuna. Berikut gue posting yah foto-foto kecantikan candi Arjuna karena agak sulit kalau harus diungkapkan dengan kata-kata. Hehehe...
Kawah Sikidang dilihat dari dekat
Setelah dari komplek candi Arjuna, kami menuju ke tempat yang berikutnya, yaitu Kawah Sikidang. Gue ceritakan sedikit yah mengenai kawah Sikidang ini. Kawah Sikidang merupakan kawah yang merupakan bagian dari gunung berapi tua di Dieng yang sudah tidak aktif lagi. Di sekitar kawah ini dapat kita temukan beberapa pedagang belerang. Belerang memiliki kasiat yang baik untuk kulit. Di tempat ini pula ada penyewaan motor trail. Cocok bagi Anda yang suka memacu adrenalin. Sebagai informasi, harga sewa motor trail ini sebesar 50 ribu rupiah untuk 20 menit. Next!
Air kawah dilihat dari dekat
Pemandangan yang paling menarik justru di kawah utamanya. Kawah ini berdiameter cukup besar dan dipagari dengan pembatas kayu. Di dalam kawah ini terdapat air kawah dengan suhu mendidih sehingga terlihat seperti ombak laut. Gue berusaha untuk mengabadikan foto kawah ini, tetapi dengan segala keterbatasan kamera gue, tetap akan gue tampilkan foto yang terbaik. Uap air dari kawah inilah yang membuat lensa seperti sedikit blur dan sulit menentukan titik fokus.
Gue di depan Kawah Sikidang d(^.^)b
Hari sudah mulai sore dan kami harus menuju ke hotel selanjutnya yang terletak di Baturraden. So, jangan bosen-bosen yah baca postingan tentang liburan gue kali ini karena Baturraden juga tak kalah menariknya dengan Dieng. Hehehe...

Goa Maria Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran di Jogja

Liburan hari ke-5 (bagian 2)

Setelah mengunjungi Goa Maria Sendang Sono, destinasi religi yang terakhir adalah Goa Maria Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran di Jogja. Mengapa destinasi ini begitu unik? Gue coba jelaskan yah!
Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran
Gereja Hati Kudus Yesus memiliki satu bagian yang berbentuk candi kecil dan di dalamnya terdapat patung Yesus. Seperti kita ketahui, di Indonesia arsitektur candi melekat erat dengan agama Budha, seperti Candi Borobudur atau Candi Prambanan, tetapi di tempat ini, bangunan candi justru didirikan di tempat religi umat Katolik. Nah inilah keunikannya!
Kondisi dalam candi
Menurut cerita yang beredar, dulunya lokasi Gereja Hati Kudus Yesus ini merupakan pabrik gula yang pemiliknya adalah orang Belanda. Karena pabrik gula ini dibumihanguskan oleh masyarakat sekitar, maka sang pemilik menghibahkan tanahnya untuk membangun tempat religi ini. Entah benar atau tidak cerita ini, tetapi tidak ada salahnya kita mengetahuinya. Hehehe...
Pancuran air di kompleks Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran
Setelah mengambil air pancuran dan berdoa di tempat ini, kami bersiap untuk kembali hotel. Kami tiba di hotel sekitar pukul setengah 9 malam karena jalanan cukup padat.
Jalan Salib di Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran
Setelah selesai mandi, sebenarnya gue bersama nyokap dan beberapa rekan-rekan yang lain jalan-jalan menuju ke Malioboro menggunakan taksi. Akan tetapi karena gue di sana hanya membeli oleh-oleh dan gue udah pernah menceritakan bagaimana suasana Malioboro di malam hari pada postingan tahun lalu, maka kali ini gue tidak akan menceritakannya lagi dengan alasan dalam satu tahun ini, Malioboro tidak mengalami banyak perubahan. Keesokan harinya kami akan meninggalkan kota Jogja dan menuju ke destinasi yang paling menarik dari rangkaian tour ini. Ikuti terus yah postingan selanjutnya!

Goa Maria Sendang Sono di Jogja

Liburan hari ke-5 (bagian 1)

Hari ini memasuki hari ke-5 sejak kami meninggalkan kota Jakarta untuk sementara. Pagi ini kami bangun dan sarapan pagi di Hotel Ruba Grha, tentu saja dengan perasaan yang senang dan riang gembira. Namanya juga liburan, masa mau bersedih sih. Apalagi liburan kali ini bareng sama nyokap tercintah. Hehehe... Setelah selesai sarapan, rombongan kami berangkat ke Goa Maria Sendang Sono. HmMm... Goa Maria ini sudah sangat terkenal di Indonesia dan sudah ada sejak dahulu kala. Kayak apa sih tampak Goa Maria Sendang Sono saat ini, penasaran khan?! Langsung ajah gue ceritain yah. Hehehe...
My lovely Mom megang-megang ular phyton
Rombongan tour kami berfoto bersama di depan Hotel Ruba Graha
Di Sendang Sono, kami diturunkan di depan Gereja Promasan. Gereja ini sudah mengalami renovasi dan sekarang tampak rapi. Gue mencoba memasuki Gereja dan berdoa di dalamnya, rasanya begitu tenang dan damai. Hehehe... Next!
Tampak samping Gereja Promasan
Interior Gereja Promasan
Setelah selesai berdoa, kami menuju ke titik persiapan Jalan Salib. Tempat yang menjadi titik persiapan Jalan Salib di Sendang Sono ini sudah berubah banyak. Sekarang terdapat tempat untuk mencuci tangan dan kaki serta merendam tubuh atau mandi. Hal ini bisa kita lakukan sebelum memulai Jalan Salib. HmMm,.. Sangat menarik! Sayangnya, gue ga membawa baju ganti sehingga tidak bisa mencoba fasilitas untuk berendam, gue hanya mencuci tangan dan kaki. Setelah selesai mempersiapkan diri, kami memulai doa Jalan Salib.
Titik persiapan Jalan Salib Sendang Sono
Saat itu siang hari dan cuaca cukup terik. Di Sendang Sono terdapat 14 perhentian seperti lazimnya Jalan Salib biasa. Trek yang dilalui pun sudah direnovasi dan dirapikan. Panjang rute Jalan Salib dari titik persiapan hingga ke Goa Maria hampir 2 kilometer dan ini cukup menguras tenaga, tetapi semangat spiritual para peserta membuat mereka mampu menyelesaikan Jalan Salib di tengah teriknya cuaca.
Jalan Salib trek panjang Sendang Sono
Setelah selesai Jalan Salib, kami mengambil air pancuran dan berdoa di depan patung Bunda Maria. Uniknya, terlihat beberapa pengunjung muslim yang mengunjungi Goa Maria Sendang Sono yang merupakan situs religi umat Katolik. Setelah selesai menjalani ritual di tempat ini, kami berjalan kaki menuju tempat makan siang yang sudah ditentukan.
Goa Maria Sendang Sono
Berikut gue sertakan foto-foto Sendang Sono saat ini, silakan dilihat-lihat. Enjoy!
\(^0^)/
Kapel Tri Tunggal Maha Kudus Sendang Sono
Sendang Sono (1)
Sendang Sono (2)
Salib di Sendang Sono
Foto Bunda Maria
Kapel Para Rasul Sendang Sono
Sendang Sono (3)
Cheers! v(^.^)v
Lokasi Pancuran Air Sendang Sono (kiri gambar)
Lokasi Jalan Salib pendek di Sendang Sono

Goa Maria Pohsarang di Kediri

Liburan hari ke-4

Tujuan satu-satunya di hari ke-4 ini adalah Goa Maria Pohsarang di Kediri. Wah, Goa Maria? Iya betul, jadi seperti yang udah gue jelaskan di postingan sebelumnya, tour kali ini tidak hanya rekreasi jasmani tetapi juga rekreasi rohani dengan mengunjungi tempat-tempat religius. Tempat religius pertama yang kami kunjungi adalah Goa Maria Pohsarang di Kediri.
Goa Maria Pohsarang di Kediri
Seperti goa Maria pada umumnya, di tempat religius ini terdapat goa Maria berukuran besar, kapel outdoor berukuran kecil, dan diorama Jalan Salib Kisah Sengsara Yesus. Uniknya, di tempat ini terdapat 15 perhentian, berbeda dari Jalan Salib biasanya yang terdiri dari 14 perhentian. Berikut gue sertakan foto-fotonya yah!
Diorama patung perhentian XII
Setelah Goa Maria Pohsarang, destinasi wisata religi berikutnya adalah Goa Maria Sendang Sono. Apakah suasananya akan mirip-mirip atau malah jauh berbeda? Tetapi sebelum menuju ke Goa Maria Sendang Sono, malam harinya kami menginap di Hotel Ruba Grha yang terletak di kota Jogja. Hotel ini merupakan salah satu hotel yang unik karena memiliki koleksi beberapa satwa dan paling banyak adalah jenis reptil. Yuk, dibaca postingan selanjutnya. Hehehe...
Perhentian ke XV yang masih menjadi tanda tanya
Wisma Hening Santa Catharina di Pohsarang, Kediri
Gereja Katolik Santa Maria Pohsarang, Kediri

Alun-Alun Kota Batu

Liburan hari ke-3 (bagian 3)

Nah, setelah dari Taman Selecta, masih ada satu destinasi menarik lagi di kota Batu, Malang yang kami kunjungi hari ini, yaitu Alun-Alun Kota Batu. Alun-alun ini terletak di tengah kota Batu dan tidak terlalu luas. Fasilitas di alun-alun ini antara lain adalah ruang publik dan komedi putar. Jujur, walaupun ukuran alun-alun kota Batu tidak terlalu besar, tapi gue iri sama kota ini karena Jakarta tidak memiliki ruang publik seperti alun-alun ini. So, buat yang penasaran banget gimana penampakan alun-alun Kota Batu ini, berikut gue kasih liat foto-foto kerennya! Hehehe...
Bianglala di Alun-Alun Kota Batu
Patung Hewan dan Buah di Alun-Alun Kota Batu
My lovely Mom di depan air mancur Alun-Alun Kota Batu \(^0^)/


Taman Selecta di Batu, Malang

Liburan hari ke-3 (bagian 2)

Oke, setelah mengunjungi wisata petik apel, destinasi selanjutnya adalah Taman Selecta. Taman Selecta merupakan perpaduan antara taman bunga, taman bermain, kolam renang, dan waterboom. Lokasi Taman Selecta ini pun tidak jauh dari lokasi hotel dan wisata petik apel sehingga hanya memerlukan waktu yang tidak lama untuk menuju ke sana.
Rombongan tour kami berfoto di depan Taman Selecta
Menurut gue, Taman Selecta ini merupakan tempat yang cukup menarik karena banyak fasilitasnya dan harga makanannya pun sangat terjangkau, sehingga gue merekomendasikan tempat ini apabila sedang berkunjung ke Malang. Taman Selecta memiliki banyak fasilitas yang bisa digunakan semua umur seperti kolam renang, waterboom, sepeda air, sepeda udara, dan flying fox. So, biar lebih cetar, berikut gue upload yah foto-foto di Taman Selecta!
Kolam Renang di Taman Selecta
Berfoto ria di depan mulut macan
Waterboom di Taman Selecta
Kebun bunga di Taman Selecta
Sepeda Udara di Taman Selecta
Gue berfoto bersama iguana raksasa
Sepeda Air di Taman Selecta