Wednesday, October 22, 2014

Summer Palace, Beijing, China

Hari ke-3 (bagian 2)

Summer Palace merupakan tempat wisata terakhir di Beijing yang kami kunjungi. Summer Palace merupakan istana tempat kaisar beristirahat selama musim panas di China. Di Summer Palace terdapat sebuah jembatan yang diberi nama Jembatan Tujuh Belas Terowongan karena jumlah terowongan di bawahnya ada 17. Namun sayang, saat kami tiba di sana hari sudah sore dan suasananya berkabut sehingga gue ga bisa mengeksploitasi keindahan Summer Palace ke dalam foto secara maksimal, tetapi jangan khawatir, fotonya tetap akan gue upload. So, gimana serunya tempat ini? Cekidot!
Jembatan Tujuh Belas Terowongan
Summer Palace atau Yihe Yuan berarti Istana Musim Panas. Istana ini terletak di distrik Haidan, yang terletak 15 kilometer dari kota Beijing yang menjadi tempat tinggal para Kaisar Dinasti Qing. Penduduk setempat menyebutkan bahwa Summer Palace sebagai taman kekaisaran yang dilestarikan dan terbaik di dunia serta terbesar di masa China modern.
Pintu gerbang Summer Palace
Menurut sejarah kekaisaran, keluarga kaisar memilih tempat ini sebagi tempat tinggal permanen yang terus-menerus menghadirkan gaya hidup mewah serta dijadikan sebagai tempat peristirahatan dan pesta.
Dermaga Danau Kunming
Summer Palace memiliki luas sekitar 300 hektar, yang mencakup lebih dari 3.000 bangunan. Area bangunan lebih dari 70.000 meter persegi, termasuk pavilion, menara, jembatan, dan koridor. Bangunan ini merupakan gedung yang menyatu secara serasi dengan merefleksikan hubungan harmonis antara manusia dan alam sekitarnya. Tiga perempat bagian dari Summer Palace adalah air dan Danau Kunming.
Gazebo di Summer Palace
Tak terasa waktu yang diberikan sudah habis dan kami harus kembali ke bus. Summer Palace merupakan tempat terakhir yang kami kunjungi di Beijing dan besok pagi kami harus kembali ke Tanah Air.
Ornamen di dalam gazebo
Tampak samping Jembatan Tujuh Belas Terowongan
Bagian atas Jembatan Tujuh Belas Terowongan

Hari terakhir

Hari ini adalah hari Senin tanggal 20 Oktober 2014 dan merupakan hari terakhir gue berada di Beijing. Menurut gue, perjalanan wisata selama di Beijing cukup menyenangkan.

Pukul 2 dini hari, kami dibangunkan dengan menggunakan morning call hotel. Lalu kami siap-siap untuk berangkat ke bandara. Perjalanan di bandara memakan waktu sekitar 45 menit dari hotel. Alhasil, kami tiba di bandara lebih awal. Sambil menunggu, gue menghabiskan sebagian sarapan yang diberikan oleh pihak hotel. Ternyata pesawat Garuda Indonesia yang akan mengantarkan kami kembali ke Tanah Air terlambat datang sehingga terjadi delay take-off selama satu jam.

Sekitar pukul setengah 2 siang kami sudah tiba di bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Setelah mengambil bagasi, gue langsung pulang ke rumah dengan menggunakan bus Damri. Demikianlah cerita pengalaman gue selama di Beijing.

Sebagai pelengkap, di postingan akhir ini gue upload video resume perjalanan gue. Hehehe...

Gue mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kalian semua yang baca cerita gue dari hari pertama hingga hari terakhir ini. Hehehe... Sampai jumpa di cerita gue selanjutnya! Dan tunggu postingan-postingan menarik selanjutnya! Yeay~!! \(^.^)/

The Great Wall of China

Hari ke-3 (bagian 1)

Hari ini adalah hari Minggu tanggal 19 Oktober 2014. Setelah kemarin diberikan kesempatan untuk free day, maka hari ini acara kami kembali diatur oleh tour. Hari ini kami akan mengunjungi The Great Wall dan Summer Palace. HmMm... Gimana kira-kira serunya hari ini? Silakan disimak yah! Cekidot!
Foto terkece gue di Great Wall. Hahaha... v(^.^)v
The Great Wall termasuk ke dalam salah satu keajaiban dunia. The Great Wall dibangun di atas wilayah perbukitan sehingga ketinggian anak tangganya sangat bervariasi. Namun sayang, saat kami tiba di sana, kondisi cuacanya berkabut sehingga keindahan The Great Wall tidak bisa gue eksploitasi secara maksimal ke dalam foto. Disarankan untuk siapa saja yang ingin ke Great Wall, harus menyiapkan tenaga karena untuk naik ke Great Wall cukup melelahkan.
Salah satu pintu gerbang The Great Wall
Untuk mengetahui serba-serbi mengenai The Great Wall of China, silakan klik link Wikipedia berikut ini:
Siapkan tenaga untuk mendaki ke Great Wall!
Tak terasa waktu yang diberikan oleh pihak tour sudah habis. Kami melanjutkan perjalanan kami ke destinasi yang terakhir di Beijing, yaitu Summer Palace.
Great Wall dilihat dari atas
Mumpung di Great Wall, pose dulu! Hahaha... \(^.^)/
Pos 1 Great Wall
Perjalanan ke pos selanjutnya masih panjang
Jalannya semakin terjal
Di Great Wall, ada banyak meriam seperti ini
Prasasti yang ada di Great Wall
The Great Wall
Kuil yang ada di Great Wall
Pintu keluar Great Wall

Sanlitun Yashow Clothing Market, Beijing, China

Hari ke-2 (bagian 2)

Oke, setelah lelah berjalan-jalan di Beijing Zoo, tujuan kami selanjutnya adalah tempat membeli oleh-oleh. Kami harus menyempatkan diri membeli oleh-oleh hari ini karena besok waktunya cukup sempit untuk mencari oleh-oleh.
Sanlitun Yashow Clothing Market
Di Beijing, ada satu tempat membeli oleh-oleh yang cukup terkenal, yaitu Sanlitun Yashow Clothing Market. Tips untuk berbelanja di tempat ini adalah tawarlah serendah mungkin dari harga yang diberikan dan harus tebal telinga mendengar suara sang pedagang. Hahaha... Dan fakta yang cukup unik adalah beberapa pedagang di sini, mengerti cara menyebutkan uang dengan bahasa Indonesia. Kami menggunakan moda transportasi untuk pulang pergi dari tempat ini dengan menggunakan subway.

Setelah selesai membeli oleh-oleh, kami pulang ke hotel. Hari ini sangat melelahkan karena seharian kami berjalan kaki. Dengan ini selesailah sudah kegiatan untuk hari ini. Besok kami akan mengunjungi destinasi wisata yang ga kalah keren di Beijing dan salah satunya termasuk keajaiban dunia lho! Silakan disimak postingan berikutnya! \(^.^)/

Beijing Zoo, China

Hari ke-2 (bagian 1)

Hari ini hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014 merupakan hari ke-2 gue berada di Beijing. Hari ini merupakan free day yang diberikan oleh pihak tour untuk memilih sendiri tempat tujuan yang ingin dikunjungi. So, gue dan beberapa teman gue memilih untuk mengunjungi Beijing Zoo dan tempat membeli oleh-oleh.
Panda, merupakan hewan endemik dari China
Mengapa kami memilih Beijing Zoo? Karena kami ingin melihat panda. Panda merupakan salah satu hewan endemik dari negara China dan hanya bisa dilihat di negara ini. So, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk ke sana. Gimana serunya hari ini? Cekidot!
Danau di tengah Beijing Zoo
Kami menuju ke Beijing Zoo dengan menggunakan subway, Subway adalah kereta listrik di bawah tanah Beijing. Kalau di Jakarta, mirip dengan commuter line, bedanya subway berada di bawah tanah. Harga tiketnya pun tidak mahal, satu orang hanya dikenakan 2 RMB atau sekitar 4.000 rupiah untuk sekali jalan. Sistem pembayarannya mirip seperti bis Transjakarta di Jakarta. Satu tiket bisa digunakan untuk berpindah-pindah koridor.
Terowongan menuju subway
Beijing Zoo terletak di sebelah barat Beijing Exhibition Center. Pada awal terbentuknya RRC, kebun binatang ini dikenal dengan nama the Western Suburbs (Xijiao Gongyuan).
Gajah terbesar di Beijing Zoo
Beijing Zoo memiliki luas 90 hektar dan merupakan kebun binatang terbesar di China. Beijing Zoo merupakan kebun binatang China yang paling awal dibuka untuk umum dan memiliki variasi hewan terbesar dari semua kebun binatang di China. Beijing Zoo memiliki hubungan baik dengan kebun binatang lainnya di lebih dari lima puluh negara, jadi hewan yang dihadiahkan oleh negara lain dibesarkan dan dipelihara di tempat ini.
Salah satu akuarium terbesar di Asia, terletak di dalam Beijing Zoo
Beijing Zoo juga memiliki akuarium yang megah dan menarik, terletak di ujung utara kebun binatang ini dan merupakan salah satu yang terbesar di Asia serta memungkinkan pengunjungnya untuk mengeksplorasi dunia bawah laut.
Sungai yang melintasi Beijing Zoo
Informasi Harga:
- 40 RMB termasuk tiket masuk, Cruise Ship, dan Panda House.
- 120 RMB untuk tiket masuk Akuarium Beijing.

- Harga bisa berubah sewaktu-waktu.

Setelah lelah berkeliling Beijing Zoo, saatnya mencari oleh-oleh! Silakan disimak postingan selanjutnya! \(^.^)/

Acrobatic Show, Beijing, China

Hari pertama (bagian 4)

Setelah dari Temple Of Heaven, gue menuju ke destinasi selanjutnya, yaitu Acrobatic Show. Destinasi ini merupakan destinasi terakhir pada hari pertama gue di Beijing. Acrobatic Show ini berlangsung selama kurang lebih satu jam dan aksi yang ditampilkan pun sangat beragam dan menarik sehingga mengundang decak kagum. Sayangnya, keadaan cahaya di ruang pertunjukkan tidak mendukung, sehingga foto-foto yang gue hasilkan kurang jelas. Gue pun sulit menceritakan dengan kata-kata apa saja aksi yang dilakukan. Maaf ya guys... (>.<) Tapi tenang saja, gue akan tetap upload foto-fotonya walaupun hasilnya agak memprihatinkan. Hehehe...
Acrobatic Show
Dan inilah destinasi terakhir kami hari ini, tapi jangan khawatir, di postingan selanjutnya gue akan menceritakan destinasi lainnya di Beijing yang ngga kalah seru! So, jangan bosen dulu yah! Hehehe...
Gedung Tempat Pertunjukan Acrobatic Show
Handstand di Atas Tongkat
Handstand di Atas Tongkat dengan Menggunakan Satu Tangan Saja!
Kaki di Kepala, Kepala di Kaki... (^.^)v

Temple Of Heaven, Beijing, China

Hari pertama (bagian 3)

Nah, setelah dari Forbidden City, masih ada destinasi menarik yang lainnya yang kami kunjungi hari ini, yaitu Temple Of Heaven. Temple Of Heaven merupakan sebuah kuil yang dulu digunakan oleh kaisar untuk melakukan ritual. Namun saat ini Temple Of Heaven digunakan oleh orang-orang lanjut usia untuk berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Hal ini disebabkan karena orang yang lanjut usia mendapatkan subsidi masuk ke tempat ini dan cukup sekali saja membayar setiap tahunnya.
Temple Of Heaven
Hal-hal yang dilakukan di sana oleh orang-orang yang lanjut usia adalah main kartu, menari, dan permainan tradisional lainnya.
Ukiran di Lorong yang Menuju ke Temple Of Heaven
Temple Of Heaven dibangun pada abad ke-15 Masehi tepatnya dimulai tahun 1420 Masehi oleh Dinasti Ming dan dibuat di atas lahan seluas 2.700 kilometer persegi. Arsitekturnya menyimbolkan hubungan bumi dan langit (manusia dan Tuhannya) ini berkaitan dengan kaisar sebagai anak langit dalam kepercayaan Mitologi Cina. Dibangun sebagai persembahan untuk langit. Inilah alasan mengapa Forbidden City berukuran lebih kecil, karena kaisar tidak berani membuat tempat tinggal yang lebih besar daripada Temple of Heaven.
Ornamen di Dalam Temple Of Heaven
Setelah puas berfoto ria di Temple Of Heaven, gue menuju ke destinasi wisata selanjutnya, yaitu Acrobatic Show.
Lagi pada Ngaso... (^.^)v
Main Kartu di Temple Of Heaven
Bermain Permainan Tradisional di Temple Of Heaven
Taman di Depan Temple Of Heaven

Forbidden City, Beijing, China

Hari pertama (bagian 2)

Oke, setelah mengunjungi Tian An Men Square, destinasi selanjutnya adalah ke Forbidden City. Seperti yang sudah gue ceritakan di postingan sebelumnya, Forbidden City terletak berseberangan dengan Tian An Men Square, sehingga dari Tian An Men Square, gue tinggal berjalan kaki menuju ke Forbidden City.
Forbidden City
The Forbidden City terletak persis di tengah-tengah kota kuno Beijing dan merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Lokasi ini memiliki luas sekitar 720.000 meter persegi, 800 bangunan, lebih dari 8.000 ruangan, dan memiliki 9.999 ruang kamar tidur.
Gerbang-Gerbang di Dalam Forbidden City
Walaupun tidak lagi ditempati oleh kalangan bangsawan, Forbidden City tetap merupakan simbol dari kekuasaan Tiongkok. Gambarnya sendiri muncul pada lambang negara Republik Rakyat Tongkok. Sekarang lokasi ini merupakan salah satu lokasi yang paling menarik wisatawan di dunia.
Salah Satu Pintu Keluar di Forbidden City
Setelah puas berfoto ria di Forbidden City, gue menuju ke tujuan wisata selanjutnya, yaitu Temple Of Heaven.
Saat Jalan Kaki dari Forbidden City ke Bis

Tian An Men Square, Beijing, China

Hari pertama (bagian 1)

Tanggal 16 Oktober 2014 sekitar pukul 22.30 gue berangkat dari bandara Soekarno Hatta menuju Beijing dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Penerbangan memakan waktu sekitar 7 jam. Karena selama perjalanan tidak terlihat apa-apa, maka gue tidur di pesawat.

Keesokan harinya tanggal 17 Oktober 2014 sekitar pukul setengah 9 pagi, kami tiba di bandara Beijing. Oh iya, perbedaan waktu di Beijing adalah satu jam lebih cepat daripada di Jakarta, jadi waktunya sama kayak di Bali. Sesampainya di bandara, kami bertemu dengan tour guide lokal kami yang berkebangsaan China tetapi cukup fasih berbahasa Indonesia. Suhu udara pagi itu cukup dingin sehingga harus menggunakan jaket. Setelah semua rombongan berkumpul, kami masuk ke bis masing-masing.
Bandara Beijing
Sebelum menuju ke tempat wisata yang pertama, kami menuju ke sebuah restoran dim sum untuk sarapan. Sebenarnya ga tepat juga sih kalau dibilang sarapan, karena saat itu sudah menunjukkan pukul 11 lewat. Sejujurnya, gue pribadi agak kurang cocok dengan menu makanan yang dihidangkan selama di Beijing. Oleh karena itu, dalam postingan mengenai Beijing ini, gue ga akan membahas lebih dalam mengenai makanan di Beijing.

Setelah selesai sarapan, kami menuju ke tujuan wisata yang pertama, yaitu Tian An Men Square. Tian An Men Square merupakan salah satu lapangan terbesar di dunia. Letaknya berseberangan dengan Forbidden City.
Tian An Men
Tian An Men Square adalah jantung dan simbol kota Beijing dan merupakan alun-alun terbesar di dunia. Alun-alun ini sekarang terbuka untuk umum hingga tengah malam, tetapi semua wisatawan harus melewati pemeriksaan keamanan sebelum masuk. Jadi tempat pemeriksaan telah disiapkan di semua pintu masuk ke Tian An Men Square.
Tugu di Tian An Men Square
Tian An Men Square terdiri dari tempat pengibaran bendera di utara, Monumen Pahlawan Rakyat, dan Makam Mao Zedong terletak di tengah alun-alun, serta Gerbang Zhengyang di selatan. Selain itu, Tian An Men Square diapit oleh Tian An Men di Utara, Museum Nasional di sebelah timur, Balai Agung Rakyat di sebelah barat, dan Qianmen di selatan.
Tian An Men Square
Setelah selesai berfoto ria di Tian An Men, kami menuju ke tujuan selanjutnya yang terletak di seberang Tian An Men Square, yaitu Forbidden City.
Tian An Men yang berseberangan dengan Forbidden City

Trip to Beijing, China Tanggal 16-20 Oktober 2014

Hai hai... Setelah 2 bulan kaga ngeblog, akhirnya gue muncul lagi nih. Hahaha... Postingan kali ini begitu spesial. Kenapa? Karena ini pertama kalinya gue ke luar negeri dan yang menjadi tujuan gue kali ini adalah Beijing, China. Kenapa Beijing? Karena ada pepatah yang bilang,"Belajarlah sampai ke negeri China." Hahaha... Just kidding! (-.^)v

Gue keliling Beijing untuk mengunjungi berbagai objek wisata yang menarik dari tanggal 16 sampai dengan 20 Oktober 2014. Pada postingan kali ini juga, gue akan membagi cerita gue ke dalam beberapa post berdasarkan tempat yang gue kunjungi. So, langsung ajah yah...

Berikut adalah daftar tempat berbagai tempat wisata yang gue kunjungi:
- Tian An Men Square.
- Forbidden City.
- Temple Of Heaven.
- Acrobatic Show.
- Beijing Zoo.
- Sanlitun Yashow Clothing Market.
- The Great Wall.
- Summer Palace.

Gimana? Tertarik untuk tau cerita gue lebih lanjut? Mari disimak postingan gue selanjutnya. Terima kasih. Enjoy~!! \(^.^)/

Tian An Men Square
Forbidden City
Temple Of Heaven
Acrobatic Show
Beijing Zoo
Sanlitun Yashow Clothing Market
The Great Wall
Summer Palace