Thursday, October 11, 2012

Asal-Usul Rosario Gimana Sih?


1) Asal usul doa Rosario tidak dapat ditentukan secara jelas, karena terbentuknya setahap semi setahap. Digunakannya ‘butir-butir’ sebagai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak jaman Gereja awal, atau bahkan sebelumnya. Pada abad pertengahan, butir-butir ini dipakai untuk menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.
Rosario

2) Struktur doa rosario berkembang antara abad 12 dan 15. Pada waktu itu, 50 doa Salam Maria dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur, untuk memperingati kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Pada saat inilah doa ini dikenal sebagai “rosarium”/ rose garden. Pada abad ke 16, terbentuklah doa Rosario yang terbagi menjadi 5 dekade dalam 3 misteri gembira, sedih, dan mulia.
Bunda Maria
3) Tradisi mengatakan bahwa St. Dominic (1221) adalah santo yang menyebarkan doa Rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosario ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Jadi, walaupun bukan St. Dominic yang pertama kali ‘menciptakan’ doa Rosario, namun peran St. Dominic cukup besar dalam menyebarkannya, dan ia sendiri sebagai saksi hidup yang mendoakan doa Rosario tersebut. Doa Rosario sendiri mulai popular di tahun 1500.
St. Dominic

4) “Sebagai doa damai, Rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi rekat satu sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus Yohanes Paulus II). Mari kita bersama-sama berjuang untuk setia dalam kehidupan doa kita, sehingga kita dapat semakin mengasihi Tuhan.





No comments:

Post a Comment