1) Asal usul doa Rosario tidak dapat ditentukan secara jelas, karena terbentuknya setahap semi setahap. Digunakannya ‘butir-butir’
sebagai alat bantu doa juga merupakan tradisi sejak jaman Gereja awal, atau
bahkan sebelumnya. Pada abad pertengahan, butir-butir ini dipakai untuk
menghitung doa Bapa Kami dan Salam Maria di biara-biara.
Rosario |
2) Struktur doa rosario berkembang antara
abad 12 dan 15. Pada waktu itu, 50 doa Salam Maria dihubungkan dengan ayat-ayat
Mazmur, untuk memperingati kehidupan Tuhan Yesus dan Bunda Maria. Pada saat
inilah doa ini dikenal sebagai “rosarium”/ rose garden. Pada abad ke 16,
terbentuklah doa Rosario yang terbagi menjadi 5 dekade dalam 3 misteri gembira,
sedih, dan mulia.
Bunda Maria |
3) Tradisi mengatakan bahwa St. Dominic (1221) adalah santo yang menyebarkan
doa Rosario, seperti yang kita kenal sekarang. Ia berkhotbah tentang rosario
ini pada pelayanannya di antara para Albigensian yang tidak mempercayai misteri
kehidupan Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia. Jadi, walaupun
bukan St. Dominic yang pertama kali ‘menciptakan’ doa Rosario, namun peran St.
Dominic cukup besar dalam menyebarkannya, dan ia sendiri sebagai saksi hidup
yang mendoakan doa Rosario tersebut. Doa Rosario sendiri mulai popular di tahun
1500.
St. Dominic |
4) “Sebagai doa damai, Rosario selalu dan akan selalu menjadi doa keluarga dan
doa untuk keluarga. Ada saatnya dulu, bahwa doa ini menjadi doa kesayangan
keluarga, dan doa ini yang membawa setiap anggota keluarga menjadi rekat satu
sama lain…. Kita perlu kembali kepada kebiasaan doa keluarga bersama berdoa
untuk keluarga-keluarga…. Keluarga yang berdoa bersama, akan tetap tinggal
bersama. … Para anggota keluarga, dengan mengarahkan pandangan pada Yesus juga
akan mempu memandang satu sama lain dengan mata kasih, siap untuk berbagi, untuk
saling mendukung, saling mengampuni dan melihat perjanjian kasih mereka
diperbaharui oleh Roh Allah sendiri.” (Rosarium Virginis Mariae, 41, Paus
Yohanes Paulus II). Mari kita bersama-sama berjuang untuk setia
dalam kehidupan doa kita, sehingga kita dapat semakin mengasihi Tuhan.
No comments:
Post a Comment