Wednesday, August 10, 2016

Ziarah ke Paroki Santa Klara, Ibu Teresa, dan Bukit Kalvari

Sekedar mengingatkan kembali bahwa di Tahun Kerahiman Allah ini, setiap umat Katolik dihimbau untuk mengunjungi 9 Gereja. Pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2016 umat lingkungan Don Bosco wilayah Santa Emerensia kembali mengadakan ziarah ke 3 paroki sesuai dengan rekomendasi KAJ, yaitu Paroki Santa Klara di Bekasi, Paroki Ibu Teresa di Cikarang, dan Paroki Bukit Kalvari di Lubang Buaya.
Umat lingkungan Don Bosco yang mengikuti ziarah
Seperti sebelumnya, ziarah kali ini terbuka untuk semua umur dan antusiasme umat lingkungan Don Bosco ternyata masih besar, bahkan tak hanya umat dari lingkungan Don Bosco saja, pada ziarah kali ini ada umat dari lingkungan lain yang ikut bergabung. Ziarah ini menggunakan 10 kendaraan berjenis MPV dan SUV.

Sekitar pukul 08.00 pagi, rombongan kembali berkumpul di lapangan parkir SMPN 140 Jakarta, lalu dilanjutkan dengan doa keberangkatan yang dipimpin oleh Bapak Paulus. Setelah berdoa, rombongan pun berangkat ke Paroki Santa Klara Bekasi. Untuk mempersingkat waktu, rombongan menuju ke paroki ini dengan melewati jalan tol karena jarak Paroki Santa Klara cukup jauh dari Sunter.
Doa keberangkatan yang dipimpin oleh Bapak Paulus
Sesampainya di Paroki Santa Klara kami disambut oleh pengurus yang berada di sana dan menjelaskan secara singkat mengapa Paroki Santa Klara termasuk ke dalam paroki yang sedang berjuang. Gereja Santa Klara ini kondisinya cukup memprihatinkan. Luas bangunannya hanya seluas 3 ruko saja dan hanya mampu menampung umat dengan jumlah yang sedikit. Tak hanya itu, Gereja Santa Klara ini diapit oleh gereja-gereja tetangga. Jadi, dalam satu deret ruko terdapat 5 tempat ibadah yang semuanya berupa gereja. Pantas saja Paroki ini tidak dimasukkan ke dalam rekomendasi kunjungan oleh KAJ karena memang situasinya masih belum benar-benar kondusif.
Gereja Santa Klara yang masih berupa ruko
Di Gereja Santa Klara rombongan berdoa bersama sesuai dengan ketentuan yang ada di buku panduan Kerahiman Allah yang dipimpin oleh Bapak Paulus. Selesai berdoa, rombongan berfoto bersama lalu menuju ke tujuan selanjutnya, yaitu Paroki Ibu Teresa di Cikarang.
Pengurus Gereja Santa Klara
Paroki Ibu Teresa lokasinya lebih jauh lagi dari Jakarta. Untuk menuju ke sana, kita bisa menggunakan tol Jakarta-Cikampek, lalu keluar di pintu tol Cikarang. Begitu sampai di sana, rombongan dibuat terkesima karena dilihat dari suasananya, terlihat sekali Paroki Ibu Teresa sedang berjuang. Lokasinya berada di dalam bangunan sekolah. Lahan yang disediakan untuk pembangunan gereja berada di sebelah bangunan sekolah tersebut dengan luas sekitar 5.600 meter persegi. Sayangnya, selama masih terkendala perizinan pembangunan gereja, lahan ini hanya dimanfaatkan sebagai tempat parkir saja. Gerejanya pun masih meminjam lapangan indoor sekolah, masih beratapkan tenda, dan kursinya masih menggunakan bangku plastik (seperti bangku bakso).
Pengurus Gereja Ibu Teresa
Kemudian kami disambut salah satu umat yang juga pengurus paroki. Menurutnya, kendala terbesar belum bisanya dibangun sebuah gereja di sana adalah kendala soal perizinan dan sertifikat tanah. Beliau menceritakan bahwa sebenarnya beberapa waktu lalu, izin sudah diberikan oleh kepala pemerintahan setempat, akan tetapi karena rumitnya birokrasi maka pengurusan izin pun bahkan sampai ke kesatuan keamanan setempat. Setelah mendengarkan penjelasan ini, rombongan pun berdoa bersama yang dipimpin oleh Bapak Paulus. Selesai berdoa, rombongan meminta izin kepada petugas gereja untuk menggelar makan siang bersama. Makanan yang ada sudah disiapkan bersama-sama oleh umat lingkungan Don Bosco secara swadaya. Selesai makan bersama, rombongan berangkat menuju tujuan terakhir, yaitu Paroki Bukit Kalvari.
Makan siang bersama
Rombongan sampai di Gereja Bukit Kalvari sekitar jam 3 sore dan di gereja ini akan ada misa pukul 17.00. Begitu tiba, kami disambut oleh pengurus yang berada di sana dan beliau menjelaskan secara singkat mengapa Paroki Kalvari termasuk ke dalam paroki yang sedang berjuang. Saat masuk ke dalam bangunan gereja, terdapat gapura kecil yang bertemakan Tahun Kerahiman Allah. Berdasarkan penjelasan pengurus gereja, gapura ini merupakan hasil dari ide salah satu pastor yang bertugas di sana. Ini merupakan hal yang unik, karena dari sekian banyak gereja yang saya kunjungi, baru kali ini saya menemukan dekorasi sederhana di dalam bangunan gereja yang bertemakan Tahun Kerahiman Allah. Doa bersama kembali dipimpin oleh Bapak Paulus. Selesai berdoa, rombongan berfoto bersama. Di samping gereja, terdapat sebuah taman kecil yang bertemakan Bukit Kalvari dan ternyata taman ini terhubung dengan Goa Maria yang terletak di belakang bangunan gereja. Walaupun kecil, tetapi taman ini cukup teduh dan di tengah-tengah taman terdapat saung yang boleh digunakan untuk bersantai sejenak.
Pengurus Gereja Bukit Kalvari
Karena umat Gereja Bukit Kalvari yang akan misa sudah berdatangan, maka rombongan memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang, rombongan menyempatkan diri untuk mampir ke Monumen Pancasila Sakti yang tidak jauh dari sana. Semoga kegiatan ziarah ini dapat mengakrabkan seluruh umat di lingkungan Don Bosco.
Kondisi lapangan parkir di Gereja Santa Klara
Goa Maria Gereja Ibu Teresa
Bangunan Gereja Ibu Teresa yang masih menumpang dengan bangunan sekolah
Serah terima kolekte dengan pengurus Gereja Santa Klara
Berfoto bersama di Gereja Santa Klara
Berfoto bersama di Gereja Ibu Teresa
Berfoto bersama di Gereja Bukit Kalvari
Bonus: Gapura Tahun Kerahiman Allah \(^0^)/

No comments:

Post a Comment