Hai hai... Apa kabar nih semuanya? Hehehe... Setelah sebulan berlalu dari postingan terakhir, akhirnya gue kembali menulis blog lagi neh. Hahaha... Seperti postingan-postingan sebelumnya, pada postingan kali ini gue ingin menceritakan mengenai liburan gue saat weekend kemarin dari tanggal 18 sampai dengan 20 September 2015. Destinasi liburan gue kali ini adalah Pulau Pahawang yang terletak di propinsi Lampung. Postingan kali ini juga merupakan postingan yang spesial. Kenapa? Karena gue punya materi yang menarik, ngga sekedar ngebahas mengenai destinasi wisata, tetapi juga beberapa kejadian seru yang terjadi di sana. Hahaha... Selain itu, di postingan kali ini gue mencoba beberapa variasi dan mengepost lebih banyak foto, sesuai dengan masukan teman-teman dan pembaca setia blog gue yang apalah-apalah ini. Hahaha... So, daripada kelamaan intro, langsung ajah yuk kita simak cerita betapa serunya liburan di Pahawang kali ini. Hehehe... Tapi sebelumnya gue ceritakan sedikit mengenai ide liburan kali ini yah!
|
Pulau Pahawang, 18-20 September 2015 |
Sebelum memasuki inti cerita, gue akan cerita sedikit latar belakang mengenai liburan kali ini yang merupakan kelanjutan dari liburan ke Ujungkulon pada bulan Juni lalu yang bisa dibaca di link di bawah ini:
Dari grup gue yang dulu ikut 6 orang, sekarang tersisa 4 orang dan sisanya adalah dari teman-teman Ujungkulon kemarin serta ada beberapa orang baru. Liburan kali ini penggagasnya bukan gue melainkan salah seorang temen gue yang hobi banget travelling bahkan kerja di perusahaan search engine penjualan tiket, terutama tiket pesawat. Oke, kita langsung masuk ke inti cerita yang lebih seru ajah yah! Hehehe...
|
Panas menyengat! |
Tanggal 18 September 2015, sepulang kantor, gue langsung ngacir menuju ke Slipi Jaya yang merupakan meeting point gue bersama dengan keempat temen gue yang kece-kece dan ini pertama kalinya gue menggunakan layanan ojek online yang bernama Gojek itu. Hahaha... Setelah bertemu di Slipi Jaya, gue bersama teman gue mencari makan malam di bawah flyover. Sayangnya pilihannya ngga terlalu banyak, jadi gue memilih bakso urat sebagai menu malam itu. Hehehe... Selesai makan, kami menunggu teman kami yang terlambat datang, kemudian.kami mencari bus yang menuju ke Pelabuhan Merak. Karena tour kali ini boleh dibilang cukup murah, maka meeting point dengan tour leader bukan di Jakarta tetapi di Pelabuhan Merak. Kami menuju Merak menggunakan bus ekonomi-AC dengan nama Sahabat. Tarif yang dikenakan dari Slipi ke Merak adalah 35 ribu rupiah. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam. FYI, bus dari dan menuju ke Merak pilihannya cukup banyak, seperti Sahabat, Primajasa, Arimbi, Laju Prima, dan sebagainya. Setibanya di Merak, kami menunggu tour leader datang karena jam pertemuan yang disepakati adalah jam 11 malam, sedangkan saat itu baru pukul setengah 10 lewat. Yang ditunggu pun akhirnya datang dan kami berkumpul lalu absen.
|
Bus Sahabat dari dan ke Pelabuhan Merak |
Kapal ferry yang kami gunakan menuju ke Pelabuhan Bakauheni berangkat pukul 1 malam dan sampai kurang lebih pukul setengah 4 pagi. Sesampainya di Pelabuhan Bakauheni, kami dibagi ke dalam beberapa mobil yang sudah dicarter oleh tour leader kami. Destinasi kami selanjutnya adalah Pelabuhan Ketapang karena pelabuhan ini merupakan titik keberangkatan untuk menuju ke Pulau Pahawang.
|
Suasana di dalam kapal ferry Merak-Bakauheni |
Perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju ke Pelabuhan Ketapang memakan waktu kurang lebih 3 jam menggunakan jalan darat. Perlu diketahui bahwa semua sopir mobil carteran di Lampung merupakan sopir yang bernyali besar sehingga selalu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan manuver yang nggilani. Bagi yang lemah jantung, sangat tidak disarankan untuk duduk di sebelah sopir. Dan gue pun merasa ngeri dengan keberanian mereka mengendarai kendaraan dengan cara yang cukup ekstrim seperti ini.
|
Warga Dek Belakang Kapal |
Menjelang pagi, matahari mulai memancarkan cahayanya di ufuk timur dan tak lama kami tiba di Pelabuhan Ketapang. Sejujurnya, saat perjalanan, gue nahan buang air besar sehingga setibanya di Pelabuhan Ketapang, hal pertama yang gue cari adalah WC umum. Hahaha! Oh iya, biaya untuk menggunakan WC umum di sini seperti buang air dan mandi sekitar 3 sampai 5 ribu rupiah. Setelah itu, kami sarapan, lalu memilih snorkle serta fin (kaki katak) yang sesuai dengan ukuran kami masing-masing. Setelah semuanya siap, kami berangkat ke Pulau Pahawang sekitar pukul 8 pagi.
|
Snorkling Time! |
Kami berangkat menggunakan kapal kayu yang bernama "Doa Jablay". Serius dah, nama yang tertulis di bagian belakang bawah kapal kayak gitu! Maaf ga bisa fotoin karena letak tulisannya sulit dijangkau. Hehehe...
|
Smile! \(^0^)/ |
Sebelum ke Pahawang, kami berhenti di salah satu spot snorkling sekitar 1 jam lamanya. Menurut gue, terumbu karang di Pahawang cukup bagus tetapi masih kalah bagus ketimbang di Ujungkulon. Namun, pantai pasir putihnya sangatlah menawan dan karena sepi jadi berasa seperti pulau pribadi. Hehehe...
|
Behind the Scene Pemotretan |
Setelah 1 jam berlalu, kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Pahawang. Di kepulauan Pahawang ini, banyak homestay yang menawarkan tempat untuk menginap. Rombongan kami menginap di salah satu homestay di Pulau Pahawang Besar. Homestay kami terdiri dari banyak kamar yang bisa memuat hingga 16 orang dan memiliki 4 buah kamar mandi. Setelah meletakkan barang-barang, kami berangkat menuju ke destinasi snorkling dan pasir putih lainnya sambil menikmati hidangan makan siang di pulau tersebut. Daripada kebanyakan ngemeng, mending gue kasih lihat ajah yah foto-foto keindahan pulau-pulau nan eksotis di Pahawang ini. Hehehe...
|
Eksis abis! |
Sore pun menjelang, kami pun berlayar mengarungi samudra untuk kembali ke homestay kami. Di kepulauan Pahawang ini, ombaknya lebih besar dibandingkan pulau-pulau lain yang pernah gue kunjungi. Kapal pun bergoncang ke kanan dan kiri tetapi ternyata nakhoda dan ABK (anak buah kapal) kami cukup terampil menghadapi situasi seperti ini.
|
Biar kepanasan yang penting semangat! |
Sesampainya di homestay, kami mandi, kemudian makan malam. Karena di rundown acara kami tidak ada BBQ, maka malam itu kami habiskan dengan berbincang-bincang santai (yang sebenernya para emak-emak juga ga santai sih) sambil bermain kartu. Oh iya, sebagai informasi, listrik homestay di Pulau Pahawang Besar ini baru menyala sore dan malam hari. Sekitar pukul setengah 10 malam, gue pun pergi tidur.
|
Snorkling tengah laut |
Keesokan paginya gue bangun pukul 6 pagi karena check out homestay dijadwalkan pukul setengah 7 pagi. Pagi ini gue berkeliling ke dermaga untuk melihat pemandangan di pagi hari. Setelah puas berjalan-jalan, gue kembali ke homestay untuk sarapan.
|
Lagi snorkling tapi sadar kamera |
Sekitar pukul 7 lewat, tour leader menjemput kami untuk kembali ke Pelabuhan Ketapang. Tapi jangan sedih dulu guys! Sebelum pulang, kita masih mengunjungi beberapa spot snorkling dan spot pantai pasir putih yang begitu eksotis. Spot snorkling pertama di pagi ini disebut sebagai Rumah Nemo. Alasannya karena di spot ini merupakan penangkaran terumbu karang dan ikan nemo (yang kayak di film itu lho). Di spot ini pula ada suatu keunikan, yaitu ada tulisan "Pulau Pahawang Wisataku" di dasar laut yang tidak begitu dalam. Tetapi mohon maaf, karena keterbatasan peralatan, gue ngga bisa mengabadikan tulisan ini. Hehehe... Oh iya, sebagai informasi, cuaca di kepulauan Pahawang sangatlah terik. Walaupun sudah memakai sunblock, tetap saja kulit ini terbakar! Next!
|
Suasana di dekat homestay |
Daripada gue kebanyakan ngemeng, lebih baik gue post foto-fotonya ajah yah yang bisa melukiskan keindahan alam di sana. Setelah puas snokling dan foto-foto serta jajan makanan, kami kembali ke Pelabuhan Ketapang. Kami tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul setengah satu siang, lalu mandi dan makan siang serta kembali ke Bakauheni menggunakan mobil carteran yang sama seperti saat kami berangkat.
|
Pahawang Family |
Perjalanan pulang menggunakan mobil carteran ini pun tak kalah menegangkan, sang sopir dengan pedenya salip kanan-kiri. Wuzz wuss wuzz~!! Mirip seperti elo ketika maen game Need for Speed, tapi ini taruhannya nyawa beneran! Luar biasa keberaniannya... (>.<) Di tengah jalan, kami menyempatkan waktu sebentar untuk membeli oleh-oleh. Karena kita naek kapal dan bus umum, maka gue ngga beli banyak oleh-oleh. Maap yah! Hehehe...
|
The Boyband (=^.^=) |
Singkat cerita, kami berangkat dari Pelabuhan Bakauheni sekitar jam setengah 6 sore. Untuk mengisi waktu selama perjalanan di dalam kapal ferry, kami bermain kartu lagi. Hahaha... Kali ini permainan kami adalah gaple dan kartu UNO. Hahaha...
|
Papan Nama Pulau Pahawang |
Tak terasa kami tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul setengah 9 malam. Dari Pelabuhan Merak, kami menggunakan bus Primajasa untuk kembali ke Jakarta. Biaya yang dikenakan sebesar 28 ribu rupiah. Sekedar saran, karena ini bus angkutan umum maka perhatikan keamanan diri dan barang bawaan Anda karena banyak orang berjualan dan pengamen yang naik ke atas bus. Tadinya kami mengira bahwa bus akan berhenti di daerah Slipi, tetapi ternyata setelah berhenti di Tomang, bus ini malah berhenti di daerah UKI. Kezel!
|
Suasana lingkungan homestay |
Dari UKI, gue naek Gojek dengan malak credit Gojek temen gue. Hahaha... Dan sekitar pukul setengah 1 malam, gue tiba di rumah dengan selamat!
|
Pemandangan depan homestay |
Demikianlah cerita liburan gue ke Pahawang kali ini dan seperti yang udah gue bilang di atas, khusus di postingan ini, gue akan ceritakan beberapa hal seru terkait liburan kali ini. Monggo disimak bonus ringannya, buat lucu-lucuan ajah sih. Hahaha...
|
Homestay Pulau Pahawang Besar |
Bonus 1: Unforgettable Scandal
Sebagai salah satu peserta open trip, kita sebaiknya menyiapkan segala sesuatunya dengan baik dan diusahakan sebisa mungkin tidak menyusahkan orang lain. Sharing penggunaan barang-barang sebaiknya dilakukan dalam grup (apabila kita pergi dalam grup). Trus, apa hubungannya sama sub judul skandal di atas? Nah, jadi gini, ada salah satu peserta tour yang super duper amazing abis! Kebetulan dia perempuan, sebut saja namanya Melati (bukan nama yang sebenarnya). Nah, Melati ini keranjingan foto diri sendiri, so hampir semua peserta open trip dimintain tolong untuk memfoto dirinya. Eswete banget khan?! Perjalanan open trip ini memakan waktu 2 hari, so di ponsel kami masing-masing, kami pasti punya foto si Melati ini. Dan karena kepolosan dan keluguan temen-temen gue, mereka jadi korban, dan berikut foto-fotonya yang tentu saja gue lengkapi dengan sensor agar jangan sampai hubungan temen gue ini ancur dan juga bermasalah di pekerjaannya gara-gara si Melati. Gue sebagai blogger juga memiliki tanggung jawab moral terhadap semua konten di blog gue, ga cuma mengejar hits dan rating semata ajah. Hehehe... Cekidot!
|
Wow! |
|
Cie cie~!! v(^0^)v |
Gimana?!
yang butuh paket opentrip pahawang kunjungi aja http://www.novustourindo.com
ReplyDelete450.000 / pax murah kan?
seru juga liburan nya.!!
ReplyDeleteCara Mengobati Gendang Telinga Pecah
buat yang cari tempat sewa kamera bisa deh kunjungi blog kita : https://sewakameralpg.blogspot.co.id
ReplyDeleteatau follow instagram kita : @glorylampung
mantap
ReplyDeleteMas boleh minta kontak homestay tidak ?
ReplyDelete