Hai hai... Apa kabar semuanya? Kali ini gue ingin meng-update destinasi wisata menarik lainnya yang ada di Jogja, yaitu Makam Raja-Raja Mataram Imogiri.
Bentuk Gerbang Masing-Masing Makam |
Gue berangkat dari Jakarta pada tanggal 19 malam dan kembali lagi di Jakarta pada tanggal 22 November 2015. Salah satu destinasi menarik yang gue kunjungi di Jogja adalah Makam Raja-Raja Mataram Imogiri. Ada apa ajah sih di sana? Tapi sebelumnya ijinkan gue menceritakan sedikit sejarahnya dulu yah. Cekidot!
Gerbang utama menuju pintu masuk makam |
Makam raja-raja Mataram atau lebih dikenal dengan Makam Imogiri terletak di desa Ginirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Makam ini mulai dibangun sekitar tahun 1632 sampai 1640 Masehi oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo, Sultan Mataram yang ke-3, keturunan dari Panembahan Senopati, Raja Mataram pertama. Hingga saat ini makam-makam tersebut tetap dilestarikan dan sering dikunjungi oleh masyarakat Jogja dan para wisatawan dari berbagai daerah. Pemakaman ini merupakan salah satu objek wisata andalan di Imogiri yang menjadi bagian dari berbagai keunikan pariwisata di Yogyakarta.
Gerbang menuju ke makam raja-raja |
Menurut sejarah, makam Imogiri sebenarnya bagian dari bangunan Keraton Kasultanan. Makam para raja ini terletak di atas perbukitan. Setelah Kerajaan Mataram Islam mengalami perpecahan dan terbagi menjadi 2, yaitu Kasunanan yang terletak Surakarta dan Kasultanan yang berada di Yogyakarta, maka makam Imogiri pun juga terpecah menjadi 2 bagian. Untuk bagian sebelah Barat digunakan sebagai tempat pemakaman bagi para raja-raja yang berasal dari Kasunanan Surakarta. Sedangkan untuk bagian Timur digunakan sebagai tempat pemakaman para raja yang berasal dari Kasultanan Yogyakarta.
Penampakan anak tangga dari atas |
Raja Mataram yang pertama kali dimakamkan di makam Imogiri ini adalah Sultan Agung Hanyokrokusumo, beliau telah berpesan bila kelak beliau mangkat atau wafat minta untuk dimakamkan di tempat tersebut. Sampai sekarang para raja baik dari Kasultanan Yogyakarta maupun Kasunanan Surakarta yang telah mangkat, semua dimakamkan di pemakaman Imogiri ini. Komplek pemakaman Imogiri memiliki luas sekitar 10 hektar. Di tempat ini tidak hanya terdapat makam persemayaman para raja-raja saja, melainkan juga ada masjid, gapura, kelir (sebuah bangunan yang digunakan sebagai pembatas pintu gerbang), padasan (tempat unutk berwudhu yang biasa diisi satu tahun sekali lebih tepatnya di bulan Suro), dan juga sebuah kolam yang terletak di sekitar masjid.
Ini anak tangga menuju makam, siapkan tenagamu guys! |
Namun, untuk mencapai makam ini, siapkan tenaga yah teman-teman, karena sebelum tiba di makam para raja, kita harus naik tangga sebanyak hampir 400 anak tangga (setidaknya itu yang berhasil gue hitung). Hehehe... Sayangnya, saat gue tiba di sana, pintu gerbang menuju ke masing-masing makam dikunci sehingga gue tidak bisa mengunjungi makam masing-masing raja. Oh iya, jika kalian berziarah ke tempat ini, jangan lupa untuk membeli buku tipis berisi sejarah makam Imogiri ini. Mungkin hal ini ga penting buat kalian, tetapi yang menjual rata-rata adalah nenek-nenek yang sudah berusia lanjut. Dengan hanya mengeluarkan 5 ribu rupiah saja, kita dapat membantu mereka. Yah, itung-itung amal sih. Hehehe...
Denah Makam Raja-Raja Mataram Imogiri |
Demikianlah cerita gue mengunjungi makam raja-raja di Imogiri. Semoga dapat menambah wawasan kita mengenai tempat-tempat wisata yang ada di Jogja. Terima kasih sudah membaca. Enjoy~!! \(^0^)/
No comments:
Post a Comment