Hai hai... Apa kabar nih semuanya? Setelah sebelumnya gue posting mengenai pertama kalinya gue mendaki gunung, kali ini gue akan bercerita mengenai kegiatan adventure lainnya yang ga kalah seru, di antaranya rafting dan paintball. Jalan-jalan kali ini pun lokasinya ga terlalu jauh dari ibukota Jakarta dan juga memiliki pemandangan alam yang tak kalah mengagumkan. Namun sebelum gue bercerita lebih jauh, akan gue jelaskan sedikit yah mengenai maksud dari judul di atas.
|
Legok Kondang di Ciwidey, Bandung |
MirumGetaway adalah sebuah kegiatan outing yang diadakan oleh kantor gue pada tanggal 21-22 Juli 2016 kemarin. Destinasi MirumGetaway kali ini yaitu Legok Kondang yang berada dalam wilayah Ciwidey di Bandung. Legok Kondang merupakan salah satu tempat yang saat ini cukup ngehits di kalangan traveler. Tempat ini menjadi cukup terkenal karena menawarkan suasana yang berbeda dari penginapan lainnya. Legok Kondang mengusung tema "glamping" yang merupakan kepanjangan dari
glamour camping. Maksud
glamour camping di sini adalah
camping tetapi dengan fasilitas seperti hotel, sangat jauh berbeda dengan pengertian
camping secara tradisional yang mungkin pernah kita alami waktu pramuka dulu. Tenda di Legok Kondang ini bukan tenda biasa, dari luar memang penampakannya seperti sebuah tenda besar, tetapi di dalamnya terdapat fasilitas layaknya sebuah penginapan atau hotel seperti tempat tidur kasur, televisi, colokan listrik, kamar mandi pribadi yang bersih, dan lingkungannya yang ditata seindah mungkin. Gue upload juga foto-fotonya sebagai gambaran bagaimana suasana di sana. Nah, setelah cerita mengenai Legok Kondang, selanjutnya gue ceritakan gimana serunya kegiatan kami di sana. So, cekidot yo!
|
Private bathroom ala hotel bintang 4 |
Hari Kamis tanggal 21 Juli 2016 sekitar pukul 05.39, gue sudah sampai di meeting point, yaitu kantor gue sendiri. Hahaha! Pukul setengah 8 pagi, gue dan teman-teman kantor berangkat menggunakan 3 bus pariwisata berukuran besar menuju ke destinasi kami yang pertama, yaitu tempat rafting! Kami berangkat melalui jalan tol dalam kota, melewati tol Cikampek, dan berlanjut ke tol Cipularang. Perjalanan kali ini memakan waktu cukup lama karena kondisi lalu lintas yang lumayan ramai dan karena ukuran jalan raya di Bandung yang rata-rata cukup sempit untuk ukuran bus besar. Sekitar pukul setengah 2 siang kami tiba di sebuah danau di kawasan Pangalengan. Kondisi cuaca saat itu gerimis rintik-rintik dan membuat suhu udara semakin bertambah dingin. Kami pun turun dari bus dan bergegas untuk berganti pakaian, kemudian dilanjutkan dengan makan siang. Sebelum kegiatan rafting dimulai, kami dibagi ke dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 sampai 6 orang. Setelah itu, kami diberikan perlengkapan rafting dan briefing singkat bagaimana cara menggunakan dayung serta apa saja yang harus dilakukan jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Buat gue, ini adalah pengalaman pertama. Kami sudah siap lalu berjalan kaki menuju ke perahu karet masing-masing. Di setiap perahu sudah ada kakak-kakak yang akan membantu kita mengarahkan dan menjelaskan beberapa instruksi penting selama rafting. Sambil menyusuri danau menuju ke sungai yang berarus, kami dilatih untuk memahami beberapa instruksi ini. Dan setelah tiba di hulu sungai, kami bersiap untuk memulai kegiatan rafting yang sangat menyenangkan ini!
|
Subuh-subuh ngumpul dulu di kantor |
Menurut saya yang baru pertama kali rafting, arus sungainya cukup deras, sudah cukup menegangkan bagi para pemula yang ingin mencoba rafting. Sungai yang berkelok-kelok serta arus yang kencang ditambah dinginnya air dan curamnya jeram yang kami lalui membuat kegiatan rafting ini begitu seru! Sayang sekali, karena minimnya peralatan dokumentasi yang gue miliki membuat gue kesulitan mendokumentasikan kegiatan ini. Mohon maaf kalau gue ga memiliki foto mengenai kegiatan rafting ini. Tetapi jangan kecewa, karena gue akan menceritakan kegiatan selanjutnya yang ga kalah seru! So, cekidot yo!
|
Meeting point rafting di tepi danau |
Setibanya di muara sungai, kami diangkut menggunakan mobil bak terbuka yang telah dimodifikasi ke danau yang menjadi tempat pertama memulai rafting. Jalan yang belum rata, dinginnya suhu udara kala itu, dan hamparan kebun teh yang kami lalui membuat pengalaman naik mobil bak terbuka ini pun ga kalah seru. Hahaha... Maklum yah kalo gue agak kampungan. Hehehe... Skip!
Sesampainya di tepi danau, ternyata sudah disediakan kudapan berupa tahu goreng, pisang goreng, dan minuman hangat! Pas banget nih pas lagi dingin-dingin basah kayak gini! Hehehe... Setelah menikmati kudapan, kami bilas di kamar mandi yang banyak tersedia di sana. Tak terasa hari menjelang sore, waktu sudah menunjukkan pukul 18.00. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju ke tempat penginapan kami, yaitu Legok Kondang.
|
Suasana di tepian danau |
Begitu sampai, bus kami parkir tidak jauh dari jalan raya. Kondisi cuaca saat ini masih gerimis rintik-rintik. Legok Kondang ini posisinya cukup tersembunyi dan akses jalannya cukup kecil sehingga bus kami tidak bisa parkir di halaman Legok Kondang. Dari parkiran bus, kami dijemput oleh tuk-tuk. Tuk-tuk adalah kendaraan bak terbuka yang dimodifikasi sedemikian rupa dan diberi tempat duduk. Tuk-tuk mirip dengan mobil keliling yang ada di Jakarta Fair, Taman Buah Mekarsari, atau Taman Safari. Lama perjalanan dari tempat parkir bus ke Legok Kondang menggunakan tuk-tuk kurang lebih memakan waktu 10 menit.
|
Suasana malam di Legok Kondang |
Sesampainya di Legok Kondang, kegiatan pertama kami adalah makan malam! Maklum saja, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam lewat tetapi kami belum makan. Setelah makan, kami menuju ke kamar kami masing-masing yang penampakannya dari luar seperti tenda untuk meletakkan barang-barang kami. Acara dilanjutkan dengan BBQ dan bermain
games bersama. Untuk acara BBQ, kita ga perlu repot bakar-bakaran karena sudah dibakarin oleh petugas dari Legok Kondang, jadi tinggal makan doang! Hehehe... Selain BBQ, ada jagung bakar juga. Menurut gue, rasa BBQ di Legok Kondang ini cukup enak dan dagingnya cukup empuk! Maknyoslah saat dingin-dingin begini! Hehehe... Setelah BBQ, dilanjutkan dengan acara terakhir malam ini, yaitu peluncuran lentera di lapangan. Suasana malam itu menjadi indah dengan hadirnya cahaya yang memancar dari lentera-lentera yang kami terbangkan tersebut.
|
Suasana makan malam di Legok Kondang |
Walaupun acara resmi sudah berakhir, pantang bagi gue untuk langsung naik ke kasur dan tidur. Oleh karena itu, gue menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan teman-teman lain yang kebetulan belum tidur juga. Kebetulan topik malam ini adalah pengalaman gue dan teman-teman saat mendaki gunung. Malam semakin larut, udara pun semakin dingin. Rasa kantuk pun tak tertahankan lagi. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Akhirnya kami bubar menuju ke kamar kami masing-masing. Begitu sampai di kamar, gue melakukan ritual sebelum tidur, seperti cuci kaki dan lain-lain. Tak lupa gue pasang alarm karena besok pagi dijadwalkan akan ada tracking. Karena hari ini cukup melelahkan, gue langsung terlelap hingga pagi hari.
|
Camping tapi kasurnya mayan elit \(^0^)/ |
Hari Jumat pagi tanggal 22 Juli 2016, gue terbangun karena mendengar suara alarm yang keluar dari ponsel kesayangan gue. Setelah cuci muka dan bersiap, kami menuju ke meeting point, yaitu tempat dimana BBQ semalam diadakan. Ternyata masih sedikit orang yang berkumpul untuk tracking. Sambil menunggu teman-teman yang lain, kami menyeduh mie instan dalam kemasan sterofoam (pasti taulah apa merknya) untuk sekedar mengganjal perut kami yang kelaparan pagi itu, sekaligus sebagai sumber tenaga kami untuk tracking.
|
Suasana pagi hari di Legok Kondang |
Setelah beberapa lama menunggu, tracking dimulai dengan pemanasan di lapangan yang dilakukan kurang lebih selama 10 menit. Setelah pemanasan, tracking pun dimulai! Kami berjalan menyusuri perbukitan. Track awalnya merupakan track mendaki ke puncak perbukitan. Udara pagi itu sangat segar, jauh berbeda dengan udara perkotaan yang setiap hari gue rasakan. Selama perjalanan, kami disuguhkan pemandangan hamparan perbukitan yang menghijau. Sambil tracking, gue mengabadikan pemandangan yang foto-fotonya juga gue upload di postingan kali ini.
|
Pemanasan dulu sebelum tracking guys! |
Kami tracking kurang lebih selama 2 jam. Selesai tracking dilanjutkan dengan sarapan pagi. Sarapan pagi ini cukup menggairahkan karena kami disuguhkan 2 macam nasi, yaitu nasi kuning dan nasi goreng. Lalu terbesit di benak gue, bagaimana kalo kedua nasi ini dicampur? Hahaha...
|
Tampilan tenda dari luar |
Selesai sarapan, tiba-tiba ada beberapa teman yang memberitahukan bahwa bagi yang ingin mencoba bermain
paintball bisa berkumpul di lapangan. Karena gue belum pernah main
paintball maka gue bergegas menuju ke lapangan. Kali ini kuota yang disediakan hanya 20 orang saja!
|
Sejuknya udara pagi hari di Legok Kondang |
Sebelum bermain, kami menggunakan perlengkapan
paintball terlebih dahulu, lalu kami dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang dan dijelaskan aturan mainnya serta cara menggunakan senjata. Kemudian kami pun segera menuju ke arena
paintball!
|
Pemandangan hijau nan asri di Legok Kondang |
Sebelum bermain, kami diberikan waktu beberapa menit untuk melakukan simulasi peperangan sekaligus untuk latihan membidik dan menembak. Setelah selesai simulasi, permainan pun dimulai! Setiap kelompok diberikan jatah bermain 2 kali melawan tim yang berbeda. Mohon maaf, lagi-lagi karena keterbatasan alat dokumentasi yang gue miliki, maka gue tidak mendokumentasikan kegiatan ini.
|
Salah satu spot foto terbaik di Legok Kondang |
Selesai bermain, gue bergegas menuju ke kamar untuk segera ganti baju, mandi, dan beberes karena kami akan pulang. Kegiatan selanjutnya adalah makan siang, lalu berfoto bersama. Acara berfoto bersama kali ini sedikit berbeda dan futuristik. Kenapa? Karena kali ini kami berfoto bersama menggunakan sebuah drone yang diambil dari ketinggian. Penasaran kayak apa hasilnya? Gue upload hasilnya yah!
|
Drone yang digunakan untuk mengambil foto dari ketinggian |
Singkat cerita, dari Bandung kami berangkat sekitar pukul setengah 4 sore. Di jalan, kami menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh di rest area KM 97 tol Cipularang. Gue pun tidak melewatkan kesempatan ini untuk membeli salah satu oleh-oleh yang amat tersohor di Bandung, yaitu molen pisang cokelat keju untuk keluarga tercinta! Perjalanan memakan waktu kurang lebih 6 jam dan sudah termasuk istirahat. Kami tiba kembali di kantor kurang lebih pukul setengah 10 malam. Begitu sampai, gue langsung memesan ojek online untuk pulang ke rumah.
No comments:
Post a Comment