Thursday, January 21, 2016

Drama Komedi Joko Tarub di Pesta Natal Ibu-Ibu Wanita Katolik Paroki Santo Lukas Sunter

Hari Sabtu tanggal 9 Januari 2015 lalu, ibu-ibu Wanita Katolik (disingkat WK) Paroki Santo Lukas mengadakan acara Pesta Natal 2015 & Tahun Baru 2016 bertempat di Aula Hendrikus. Acara ini dikhususkan bagi ibu-ibu Wanita Katolik yang dihadiri oleh wilayah-wilayah yang ada di Paroki Santo Lukas Sunter. Setiap wilayah menyumbangkan acara berdasarkan undian yang dilakukan beberapa bulan sebelumnya, seperti paduan suara, tari-tarian (dance), baca puisi, peragaan busana (fashion show) ala-ala sosialita, dan yang terakhir adalah drama komedi yang berjudul Joko Tarub. Drama komedi ini berdurasi kurang lebih 16 menit. Dan postingan kali ini akan membahas khusus mengenai drama komedi ini yang dimainkan oleh ibu-ibu WK wilayah Santa Emerensia, mulai dari proses persiapan, hingga sukses saat dipentaskan.
Para pemain drama komedi Joko Tarub
Pimpinan produksi dari drama komedi ini adalah Bu Angel, yang tidak lain dan tidak bukan adalahnya ibunda saya sendiri. So, inilah asal mulanya kenapa saya bisa terlibat di acara ini. Sebagai informasi, Bu Angel jugalah yang menulis naskah drama komedi ini.
Fashion Show ala Sosialita
Pada awalnya Bu Angel mengumpulkan ibu-ibu WK wilayah Santa Emerensia untuk memainkan drama komedi ini. Namun seiring berjalannya waktu, ibu-ibu ini kesulitan untuk menghafalkan naskah, oleh karena itu hanya beberapa hari sebelum dipentaskan, Bu Angel memutuskan untuk mendubbing semua dialog yang ada di naskah dan saya ditunjuk untuk melakukan dan menyelesaikan proses dubbing ini.
Tari Poco-Poco
Beberapa hari sebelum pentas, proses dubbing dilakukan dengan mengumpulkan semua pemain yang terlibat. Dubbing dilakukan di ruangan yang cukup luas dan hanya menggunakan software standar yang ada di Windows 10, yaitu Voice Recorder. Peralatan yang digunakan pun hanya laptop, menggunakan microphone yang sudah built in di laptop saya. Namun demikian, setelah diolah lagi ternyata kualitas suara yang dihasilkan lumayan baik.
Pengurus WK wilayah-wilayah yang ada di Paroki Santo Lukas
Setelah proses dubbing selesai, saya menggabungkan file-file audio hasil rekaman sesuai dengan urutan dialog di naskah. Tak hanya itu, saya juga menambahkan musik dan sound effect sesuai dengan arahan pimpinan produksi. Hasil suara dubbing ini kemudian diujicobakan sebanyak 2 kali kemudian direvisi sebanyak 1 kali.
Para Peserta
Hari yang ditunggu pun datang. Sebelum acara dimulai, saya melakukan check sound dengan mengetes kejernihan suara speaker aula sehingga dialog dapat terdengar jelas. Setelah yakin suara yang dihasilkan bagus, kami menunggu giliran untuk pentas. Saya stand by untuk mengatur sound dan dokumentasi selama drama ini berlangsung sedangkan para pemain berganti pakaian.

Show pun dimulai dan video di bawah ini adalah hasilnya!

Gimana menurut kalian? Lumayan lucu lah yah!

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada:

Pimpinan produksi: Bu Angel
Penulis naskah: Bu Angel
Para pemain: Ibu-ibu WK Wilayah Santa Emerensia
Dubbing Specialist: Derry Christian
Dokumentasi: Derry Christian
Video Producer: Derryku Production
dan Media Partner: http://derryku.blogspot.com

Evaluasi dan pembubaran pemain pun telah dilakukan pada hari Rabu tanggal 20 Januari 2015 di salah satu restoran Chinese food ternama di Jakarta Utara.
Evaluasi dan pembubaran pemain drama komedi Joko Tarub
Terima kasih sudah membaca. Enjoy the show! \(^0^)/

Sunday, January 3, 2016

Wisata Trail Merapi, Jogja

Bagi penggemar wisata alam pegunungan, daerah Kaliurang dan sekitarnya adalah tujuan wisata yang menarik. Apalagi semenjak erupsi Gunung Merapi beberapa tahun lalu, daerah Kaliurang dan sekitarnya telah banyak berubah. Untuk menjelajahi tempat ini dan sekitarnya, kita dapat menyewa motor trail. Motor trail adalah sepeda motor tangguh yang dapat melewati medan-medan yang berat dan tentunya mengendarai motor trail rasanya berbeda dengan naik motor biasa.
Riding a motocycle is my pride
Untuk mengendarai motor trail di sana, kita diharuskan memakai berbagai macam perlengkapan untuk keselamatan, seperti helm dan sepatu bot. Namun jangan khawatir jika Anda tidak membawa perlengkapan tersebut. Saat kita menyewa motor trail di sana, kedua perlengkapan ini akan dipinjamkan tanpa biaya tambahan. Perlengkapan ini ditujukan untuk menjaga keselamatan selama berpetualang dengan mengendarai motor trail. Disarankan kita sudah mahir dalam mengendarai sepeda motor. Tetapi bagi yang belum mahir pun tetap dapat mengikuti dengan membonceng saja. Bagaimanapun juga, menjelajahi daerah-daerah yang dulu terkena erupsi Merapi terasa jauh lebih menegangkan jika kita mengendarai sendiri motor trail yang disewa. Jika kita memilih untuk mengendarai sendiri, akan ada pemandu yang menemani kita dengan mengendarai motor trail sendiri.
Ember yang meleleh
Penasaran dengan hal ini, saya pun menyambangi daerah Kaliurang dimana terdapat banyak motor trail yang disewakan. Paket yang ditawarkan ada 3 macam, yaitu yang jarak tempuhnya pendek, menengah, dan jauh. Kebetulan saya datang bersama adik laki-laki saya, sehingga kami memutuskan untuk mengambil paket jarak menengah. Biaya yang dikenakan adalah 150 ribu rupiah. Biaya ini sudah termasuk sewa helm untuk 2 orang dan sepasang sepatu bot untuk pengemudi. Motor trail yang disewa pun boleh digunakan berboncengan sehingga biayanya bisa Anda bagi dua dengan teman Anda dan bisa mengendarai secara bergantian.
Suasana di dalam museum mini
Jalur yang dilewati pun sangat menarik dan menegangkan. Kami ditemani oleh pemandu kami yang bernama Mas Gembel. Pertama, kita diajak untuk melalui kebun-kebun menuju ke bekas sungai yang sudah mengering dan banyak terdapat kerikil berukuran sedang dan besar. Dari sini, kita diajak menuju ke museum mini yang merupakan rumah salah satu korban erupsi Merapi. Di sana kita diperlihatkan beragam barang yang meleleh akibat awan panas dan lahar. Setelah dari museum mini, tujuan selanjutnya adalah bangker (bunker) dimana beberapa tahun lalu ditemukan dua orang yang meninggal di dalamnya. Perjalanan menuju ke bangker ini menurut saya yang paling seru dalam rute kali ini karena jalannya menanjak dan benar-benar dipenuhi kerikil berukuran sedang dan besar sehingga kemampuan kita untuk mengendarai motor trail diuji di tempat ini. Benar-benar menyenangkan! Di sini kita juga disuguhkan pemandangan yang benar-benar memukau. Anda harus mencobanya sendiri!
Sebuah laptop yang terkena dampak erupsi Merapi
Setelah dari bangker, destinasi selanjutnya sekaligus yang terakhir adalah petilasan almarhum Mbah Marijan yang dikenal sebagai salah satu juru kuncen Merapi. Di petilasan ini, terdapat pendopo untuk beristirahat dan bagian dari rumah Mbah Marijan yang terkena dampak ganasnya erupsi Merapi. Karena ini adalah tujuan yang terakhir, maka setelah dari sini, kami kembali ke tempat penyewaan motor trail.
Bangker Merapi
Untuk melengkapi postingan kali ini, maka akan saya sertakan juga foto-fotonya. Terima kasih sudah membaca postingan kali ini dan semoga bermanfaat! \(^0^)/
Merapi Tak Pernah Ingkar Janji
Foto-foto di dalam museum mini
Salah satu pepatah dalam bahasa Jawa
Pesan Merapi dalam bahasa Jawa
Sepeda motor Suzuki Spin yang terkena dampak erupsi Merapi
Tampak depan museum mini
Pintu masuk bangker (bunker) jika dilihat dari atas
Pemandangan Merapi yang berkabut
My little brother v(^0^)v
Ngetrail bareng adik dan saudara
Bangkai motor dan mobil evakuasi
Sisa-sisa perabot di bekas rumah almarhum Mbak Marijan
Petilasan Almarhum Mbah Marijan

Beringin Kembar Alun-Alun Yogyakarta

Beringin kembar di Alun-Alun Kraton Yogyakarta, keberadaannya memang tak lepas dari sejumlah mitos bernilai mistis. Dua beringin inilah yang cukup terkenal dengan permainan Masangin (masuk di antara dua beringin).
Beringin Kembar Alun-Alun Yogyakarta
Permainan Masangin ini rupanya tak sekedar permainan, permainan ini bahkan mengandung mitos dan legenda terkait peristiwa pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I bertakhta. Legenda yang beredar di masyarakat Yogyakarta dan Jawa sekitarnya menyebutkan, kala itu putri Sri Sultan Hamengku Buwono I akan dipinang oleh seorang pria. Namun karena Sang Putri tidak mencintainya maka dia menolak secara halus dengan meminta syarat jika ingin menikah dengannya maka lelaki itu harus bisa berjalan dengan mata ditutup dari pendopo yang ada di sebelah utara alun-alun kidul melewati dua beringin kembar di tengah alun-alun sampai ke pendopo yang ada di sebelah selatan alun-alun kidul. Dan ternyata pemuda itu gagal melewati tengah-tengah pohon beringin kembar tersebut.

Kemudian sang sultan memberikan sabdanya bahwa yang bisa melewati syarat sang putri itu, hanya pemuda yang hatinya benar-benar bersih dan tulus. Sampai pada akhirnya datang seorang pemuda dari Siliwangi yang berhasil melewati rintangan yang diisyaratkan oleh Putri Sultan, dan sang putri akhirnya dipersunting oleh pemuda tersebut, sehingga secara politik kemudian muncul kekerabatan yang erat antara Mataram dengan Kerajaan Siliwangi.

Selain itu, beberapa mitos juga menyebutkan bahwa beringin kembar di alun-alun kidul memiliki hubungan erat dengan laut selatan atau segoro kidul. Kepercayaan seputar mitos yang berkembang ketika di zaman Hamengku Buwono VI menyebutkan bahwa beringin kembar di alin-alun kidul merupakan pintu gerbang ke laut selatan. Dalam kepercayaan warga lokal, Keraton Yogyakarta disebut-sebut memiliki "hubungan spesial" dengan Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan.
Beringin kembar dilihat dari dekat
Penasaran dengan mitos mengenai beringin kembar ini, saat liburan akhir tahun, saya menyempatkan diri untuk mampir ke sini dan mencoba permainan Masangin tadi. Berikut adalah langkah-langkah bermain Masangin:
1) Berdiri di trotoar sebelah utara dari beringin kembar.
2) Menutup mata dengan menggunakan penutup mata yang nyaman sehingga tidak terlihat apapun.
3) Memutar badan 360 derajat sebanyak 3 kali.
4) Sebutkan permintaan Anda dalam hati.
5) Berjalanlah dengan yakin menuju ke tengah-tengah beringin kembar tersebut.
6) Apabila tidak berhasil, cobalah terus hingga Anda menyerah.
Saat mencoba melewati tengah-tengah beringin kembar dengan penutup mata
Kelihatannya sederhana bukan? Tetapi saat saya mencoba, saya pun berkali-kali tidak berhasil melewati tengah beringin. Padahal jarak antara beringin yang satu dengan yang lain sangatlah lebar. Namun saat percobaan keenam kali, saya menabrak tembok pagar salah satu beringin, hampir saja saya membuka penutup mata, kemudian saya berjalan ke samping menuju ke tengah-tengah beringin dengan mata yang masih tertutup. Memang hal ini kelihatannya mudah untuk dilakukan, tetapi silakan mencobanya sendiri apabila Anda penasaran betapa sulitnya melewati tengah-tengah beringin.
Jarak antar pohon beringin sebenarnya sangatlah lebar
Kota Jogja memang memiliki banyak sekali objek wisata yang menarik untuk Anda datangi. Terima kasih sudah membaca blog ini dan semoga bisa bermanfaat untuk Anda... \(^0^)/