Sunday, August 17, 2014

Jatuh Cinta dengan Dua Orang Berbeda dalam Waktu Bersamaan

Hai hai... Gimana kabarnya semua? Tentunya sangat menyenangkan yah bagi yang ketemuan sama pacar atau gebetan, tapi buat yang jomblo gimana? Mending ikut gue upacara tujuhbelasan ajah yuk! Hehehe... Oke, daripada makin ngenes, mending langsung ajah ke topik utama. Pada postingan kali ini, gue mencoba membuat konten yang sedikit berbeda. Tema postingan kali ini adalah "Jatuh Cinta dengan Dua Orang Berbeda dalam Waktu Bersamaan". Topik kali ini sebenarnya terinspirasi dari salah seorang teman gue. Mari kita renungkan bersama...
In Love with Two at Once

Bisakah kita mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang bersamaan?

Mungkin Anda pernah mengalami dilema seperti ini dan bertanya di dalam hati masing-masing. Tenang ajah, ga cuman kalian kok, gue pun juga pernah bertanya dalam hati, bahkan sempat mengalami perasaan galau seperti ini. Lalu, apa bisa seseorang mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang bersamaan?

The answer is simple, yes you can.

Ya, kita sebagai manusia biasa, bisa jatuh cinta dengan dua orang yang berbeda dan menyebabkan kita menjadi galau. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebenarnya tidak ada yang salah dengan orang lain, tidak ada yang salah dengan keadaan, yang salah adalah diri kita sendiri. Hati kita tidak mampu tegas dalam memilih atau karena kita merasa takut, takut untuk mencintai orang yang salah, takut untuk dikecewakan, takut untuk memulai sebuah hubungan yang baru, takut ditolak, dan belasan alasan lainnya. Kita seolah-olah bersembunyi dalam zona abu-abu, zona yang membuat kita nyaman, membuat kita tidak harus membuat keputusan yang mungkin akhirnya akan kita sesali...
It's complicated!
Tapi mari kita coba balik sudut pandangnya. Andaikan kita berada di posisi gebetan kita. Kita hanya salah satu dari dua pilihan. Kita sudah berjuang, melakukan yang terbaik, berkorban untuk yang dicintai, menutup hati kita untuk orang lain, membayangkannya setiap malam, menanyakan keadaannya, menemaninya setiap saat, dan sederet pengorbanan lain hanya untuk dirinya. Tetapi kita hanya dijadikan salah satu pilihan olehnya! Bayangkan kalau Anda berada dalam situasi sulit seperti ini. Sangat berat untuk meninggalkan dirinya, tapi kita juga merasa sedih karena kita digantung tanpa kepastian. Jujur, kalau gue berada di posisi kalian, gue lebih baik tidak tahu kalau gue hanya salah satu dari dua pilihan. Kenapa? Karena gue akan memperjuangkan semaksimal mungkin apa yang gue yakini! Apalagi kalau itu berasal dari hati. Tapi apakah Anda tidak merasa lelah? Ga merasa frustasi? Karena orang yang Anda perjuangkan tidak menghargai perjuangan Anda, orang yang Anda perjuangkan tidak yakin ingin berkomitmen dengan Anda. Lalu kalau sudah begini, apa yang harus kita lakukan? Tetap mengikuti kata hati dan setiap hari kebahagiaan kita terus berkurang, bahkan sampai merasa kehilangan sebagian dari diri kita? Atau semua keadaan ini harus diakhiri? Bahkan mungkin diakhiri dengan deraian air mata?

Kalau sudah begini, keputusan kembali kepada diri kita masing-masing. Apakah dia masih layak untuk diperjuangkan? Ataukah sebaiknya, kita kembalikan logika kita untuk mengakhiri keadaan rumit yang serba tidak jelas ini? Atau kita biarkan diri kita tetap terjebak di dalamnya dan membiarkan waktu yang berbicara?

"Empirical evidence clearly suggests that humans are capable of loving ... with more than one person at the same time."
Aaron Ben-Zeév,  The Author of Book: “In the Name of Love”

The bigger question is, do you want to?

Apa masalah utama dari mencintai dua orang yang berbeda?

Secara moral, hal ini tidak etis! Tidak ada pengecualian dan tawar-menawar!

Bagi yang sudah memiliki pasangan...

Seandainya kita sebagai pelaku, mungkin kita ingin mengabaikan perasaan ini, perasaan mencintai dua orang yang berbeda. Tetapi bagaimana jika perasaan ini terlalu kuat? Apa yang harus kita lakukan? Mau bilang ke pasangan, sudah jelas, hal ini akan menghancurkan hubungan yang sudah terjalin. Tetapi jika dipendam, seperti menyimpan bom waktu. Ingin berpikir dengan logika, tetapi cinta tidak datang dari logika, cinta datang dari sebuah rasa di relung hati kita. Bahkan jika kita tidak tegas dan membiarkan perasaan mempermainkan kita, lama-kelamaan kebahagiaan kita akan tergerus. Kita jalan dengan pasangan kita, tetapi kita tidak merasa bahagia. Kita jalan dengan pasangan kita, tetapi yang ada di dalam pikiran kita adalah bayangan wanita / pria lain. Bahkan kita selalu khawatir, selalu berhati-hati dalam menggunakan handphone supaya pasangan kita tidak mengetahuinya. Sampai berapa lama kita sanggup menjalani sandiwara ini?
Sumber: Album "cover photo" Facebooknya penulis
Tak terpikirkah kita dengan perasaan pasangan kita?
Dia yang begitu mencintai kita dengan sepenuh hati, tetapi kita menanggapinya hanya setengah hati.
Dia yang selalu ada buat kita, tapi hati kita tak pernah benar-benar bersamanya.
Dia yang selalu mengusahakan yang terbaik dan berkorban untuk kita, tetapi kita hanya menganggap pengorbanannya sebagai hal yang wajar.
Lalu bagaimana solusinya? Apa yang harus kita lakukan?
Selingkuh? Jangan! Itu hanya akan menambah masalah dalam hidup kita!

Sekarang kita coba balik sudut pandangnya, seandainya kita menjadi pasangannya.
Kita tidak pernah tahu isi hatinya.
Kita berusaha untuk mempertahankan hubungan ini.
Kita menutup hati untuk yang lain, walaupun pasangan kita tidak melakukannya. Kita berkorban untuk pasangan kita dengan ikhlas dan tulus, tetapi hanya dianggap bahwa itu adalah kewajiban kita sebagai pasangan.
Kita selalu memegang teguh komitmen dengan pasangan kita, tetapi pasangan kita malah memegang teguh keegoisannya.
Kita ditipu, tapi kita tidak tahu!
Sangat tidak adil bukan?
Siapkah kita menerima sebuah pengkhianatan?
Apakah sebuah pengkhianatan memang layak kita terima setelah memperjuangkan pasangan kita dengan tulus?
Lalu, seandainya kita tahu bahwa mungkin dia juga tertarik dengan orang lain padahal masih berkomitmen dengan kita, apa yang akan kita lakukan?
Apa yang harus kita lakukan?
Meninggalkannya?
Memaafkannya?
Membiarkannya bahagia dan memendam rasa sakit dalam hati?

Bagi yang belum memiliki pasangan...

Bagi yang belum memliki pasangan dan jatuh pada keadaan dimana kita mencintai dua orang yang berbeda dalam waktu yang bersamaan, mungkin beban moral yang dihadapi akan lebih sedikit. Kenapa? Karena kita belum berkomitmen dengan siapapun. Kita masih berada dalam posisi yang bebas, tidak terikat, kita belum menjadi milik siapa-siapa.
Tetapi akankah kita sadar bahwa orang lain yang sedang memperjuangkan diri kita punya batas kesabaran, bisa juga merasa lelah, dan punya perasaan juga seperti kita.
Sampai kapan kita akan berpura-pura bahwa dialah satu-satunya yang kita perhatikan? Padahal dia tidak pernah tahu bahwa ada orang lain juga yang kita cintai.
Alasan kita biasanya adalah kita takut kehilangan dua-duanya.
Ya, kita takut kehilangan dua-duanya.
Sebenarnya, kita memang akan kehilangan dua-duanya apabila kita tidak bisa tegas, cepat atau lambat hal itu akan terjadi...

Lalu, coba kita putar sudut pandangnya, seandainya gebetan kita juga jatuh cinta pada orang lain selain kita tetapi kita tidak tahu.
Kita merasa satu-satunya di matanya.
Kita merasa bahwa kitalah yang terhebat.
Kita merasa cepat atau lambat, hatinya akan menjadi milik kita.
Kita terlalu optimis, atau dengan kata lain, kita terlalu sombong!
Janganlah cepat merasa puas. Perjuangkanlah orang yang kalian cintai! Mungkin kita merasa begitu lelah. Mungkin kita merasa bahwa semuanya tidak akan ada habisnya. Mungkin... Mungkin... Dan mungkin...
Semuanya hanyalah asumsi kita! Alasan yang kita buat sendiri untuk berhenti memperjuangkannya. Manusia yang lemah adalah manusia yang selalu membuat alasan! Perjuangkanlah kalau memang dirinya layak untuk kita perjuangkan!

Akan lebih menyakitkan ketika orang lain mendahului kita menyatakan cinta kepadanya.
Rasa sesal akan menghantui kita.
Dan perjuangan yang kita lakukan dihentikan oleh orang lain yang memiliki keberanian lebih dibandingkan kita.
Mungkin kita akan menutup hati dan bilang bahwa kita akan kembali membuka hati ketika keadaan sudah kembali pulih.
Bagaimana jika keadaan tak kunjung pulih?
Bagaimana jika terjadi penyesalan dan tak kunjung hilang?
Ketika kita harus melalui ratusan hari dengan air mata.
Belum lagi jika kita menjadi alergi dan anti dengan yang namanya cinta.
Tak pernah lagi bisa mencintai orang lain dengan tulus.
Tak akan bisa lagi merasakan perhatian yang orang lain berikan.
Bayangkan, bagaimana jika itu terjadi dengan kita?

Bagaimana jika kita merasa bahwa cinta yang datang dari orang ketiga adalah cinta sejati kita?

Bagaimana jika kita merasa bahwa cinta yang datang dari orang ketiga adalah cinta sejati kita? Apa yang harus kita lakukan?

Berikut adalah saran dari beberapa orang. Anda boleh setuju atau tidak.
- Ikutilah perasaan Anda. Lakukan hal yang benar menurut perasaan Anda. Bukankah ada pepatah bahwa cinta tak pernah salah?
- Jika kita sedang menjalin hubungan dengan seseorang, cara terbaik untuk menghadapi keadaan ini adalah akhiri hubungan yang Anda jalani sekarang dan hiduplah bahagia dengan orang ketiga tersebut.

Terlihat simpel? Apakah kita akan terhindar dari perasaan bersalah jika kita telah melakukan saran tersebut? Bukankah dalam kehidupan sehari-hari, kita menyadari bahwa jauh lebih mudah untuk memberi saran daripada melakukan saran tersebut, benar?

"If you love two people at the same time. choose the second one. Because if you really loved the first one, then you wouldn't have fallen for the second."
Johnny Depp

Mungkin kita pernah dengar pepatah Johnny Depp di atas. Pepatah tersebut hanya berlaku jika Anda percaya orang ketiga tersebut dalam keadaan ceteris paribus. Anda tentu masih ingat, dalam hukum ekonomi, ceteris paribus merupakaan keadaan dimana kita mengabaikan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh.

Berikut bisa menjadi pertimbangan ketika akan mengakhiri sebuah hubungan dan menjalin hubungan dengan orang ketiga. Ini semua tergantung bagaimana kita mendeskripsikannya.

1) Relationship (Hubungan)
Apakah hubungan yang sekarang Anda jalani tidak membahagiakan Anda? Atau hubungan Anda terlalu baik sehingga Anda merasa tidak ada tantangan lagi? Atau Anda berpikir, mungkin Anda bisa merasa lebih bahagia apabila Anda menjalin hubungan dengan orang ketiga tersebut?

2) Commitment (Komitmen)
Komitmen lambang kesetiaan. Saat menjalani hubungan, pasti dari kita selalu mengingatkan pasangan kita untuk menjaga komitmen bersama. Tetapi bagaimana jika pasangan Anda sudah benar-benar menjaga komitmennya dan malah kita yang melanggar komitmen tersebut? Egois!

3) Responsibility (Tanggung Jawab)
Di dalam sebuah hubungan, pasti diiringi dengan tanggung jawab. Sejauh mana kita tanggung jawab terhadap hubungan yang kita jalani dan tanggung jawab dengan pasangan kita?

4) Marriage (Pernikahan)
Setiap pasangan pasti mendambakan hubungannya saat ini akan berujung di pelaminan. Pertanyaannya adalah apakah orang yang kita akan nikahi merupakan jodoh kita? Atau kita belum merasa yakin sehingga ingin mencoba menjalin hubungan dengan orang lain dan meninggalkan orang yang memang benar-benar ingin menikahi kita?

5) Big family (Keluarga besar)
Bagaimana dengan ikatan keluarga yang sudah terjalin selama kita menjalin hubungan dengan pasangan kita? Akankah hal ini menjadi salah satu pertimbangan kita? Apakah kita merasa bahwa hubungan antar keluarga bukan merupakan hal yang penting sehingga kapan saja bisa diakhiri? Apakah nanti hubungan dengan keluarga orang ketiga akan berjalan dengan baik?

6) Uncertainty of the future (Ketidakpastian di masa depan)
Apakah kita siap mengakhiri hubungan yang sudah pasti dan menjalin hubungan dengan orang ketiga yang belum memiliki kepastian masa depan? Apa yang sebenarnya kita inginkan? Apa yang sebenarnya kita perjuangkan?

Untungnya, kita sering mempertimbangkan banyak hal seperti hal-hal di atas.

Ya, jika kita mempertimbangkan hal-hal di atas dengan baik, maka tentunya kita memilih untuk hidup dengan pasangan kita dan bukan dengan orang ketiga.

Beberapa dari kita mungkin berpendapat, orang ketiga tersebut mungkin memang cinta sejati kita.
Inspirational Quote
Oleh karena itu, dengarkan suara hati yang Anda yakini dengan lebih sering dan jangan pernah menyesal dengan segala keputusan yang kita ambil!

Semoga menginspirasi dan bermanfaat! Atas nama cinta. Thank you! \(^.^)/

Wednesday, August 13, 2014

Malioboro, Yogyakarta

Liburan hari ke-8 (bagian 2)

Sejauh ini gimana pendapat kalian mengenai postingan gue? Apakah cukup tertarik ngebaca semuanya? Tapi seru khan?! Hehehe... Oke, kali ini gue akan menceritakan mengenai destinasi gue yang terakhir, yaitu Malioboro. Tapi jangan kecewa, walaupun ini destinasi yang terakhir, tetapi Malioboro telah menjadi salah satu ikonnnya kota Yogyakarta. Seperti Candi Prambanan, Malioboro merupakan salah satu tempat yang familiar buat gue. Hampir setiap tahun gue ke Malioboro, yang terakhir adalah tahun 2012 dan tahun 2013 kemarin. Sebelum menceritakan kami ngapain ajah di Malioboro, gue akan menjelaskan sedikit mengenai Malioboro.
Lesehan di Malioboro
Malioboro merupakan surga belanja di kota Jogja. Letak Malioboro berada di antara stasiun kereta api Tugu dan Keraton Yogyakarta. Barang apapun bisa dibeli di sini, dari mulai kaos, celana pendek, sampai makanan! Hehehe... Gue pun pernah membeli hampir semua jenis barang di sini, mulai dari kaos sampai handphone, dan tahun ini gue membeli sebuah celana pendek untuk oleh-oleh ade gue satu-satunya. Kalau ade-adean sih gue no comment yah! Hahaha... (~.^)v

Tips penting bagi yang mau belanja di Malioboro adalah pintar-pintarlah dalam menawar! Rata-rata barang yang dijual di sini bisa ditawar, kecuali kaos-kaos yang harganya sudah dipajang di emperan toko. So, gimana serunya cerita kami di Malioboro ini? Cekidot!

Kami tiba di Malioboro sekitar pukul 7 malam. Karena ini merupakan destinasi terakhir sebelum kembali ke Jakarta, maka kami diharuskan mencari makan malam dan berbelanja oleh-oleh bagi yang mau berbelanja. Oke, berarti misi pertama adalah mencari makan malam!

Kami berjalan sepanjang trotoar dari arah stasiun Tugu ke arah Keraton. Di pinggiran jalan banyak kaki lima yang menawarkan menu hampir sama dan memajang gambar menu yang disajikan dengan ukuran yang besar. Menu spesial yang ditawarkan antara lain adalah burung dara goreng dan kepiting goreng. Dari gambar-gambar yang ditampilkan sih semuanya terlihat nikmat dan menggoda. Jadi makin laper nih! Hehehe...

Sebelumnya tour guide kami telah memberitahu bahwa hati-hatilah dalam memilih tempat makan terutama yang lesehan karena harga yang dikenakan bisa berbeda-beda antara tiap konsumen. Karena nasehat ini, maka kami memilih tempat makan yang memajang harga jual makanannya karena tidak semua kaki lima memasang harga dari menu mereka. Tebak, malam ini gue pesen menu apa?

Yapz! Gue mesen 1 ekor burung dara, 1 nasi, dan 1 gelas jeruk hangat. Sambil menyantap makanan, kami ditemani pengamen-pengamen yang bernyanyi di depan tempat kami makan. Memang di Malioboro pengamennya cukup banyak, apabila ingin makan di lesehan, siapkan recehan yang banyak yah. Hehehe... Next!

Setelah selesai melahap burung dara, misi kami selanjutnya adalah mencari oleh-oleh. Karena temen gue ingin membeli oleh-oleh kaos Dagadu asli, maka gue menghantarkan mereka ke kios Dagadu. Menurut informasi yang kami himpun dari tour leader kami, kios Dagadu asli hanya ada di mall Malioboro di lantai basment, tepat di depan toko buku Gramedia. Ternyata temen gue buanyak bingits beli kaosnya! Jadi sebagian besar waktu kami habiskan di kios Dagadu. Hahaha....

Dari Dagadu, tujuan gue selanjutnya adalah membeli celana pendek untuk ade kesayangan gue dan ga jauh dari mall Malioboro ternyata ada yang jual. Sip lah!

Tak terasa waktu sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam, itu artinya kami harus segera kembali ke bus untuk melakukan perjalanan ke Jakarta. Aktivitas belanja pun dihentikan. Waktu-waktu selanjutnya kami habiskan dalam perjalanan.

Liburan hari ke-9

Di hari yang ke-9 ini, selama seharian kami masih berada di dalam perjalanan karena arus balik yang masih padat, padahal dijadwalkan bahwa hari ke-9 ini kami sudah tiba di Jakarta. Kami semua tidak menduga hal ini akan terjadi. Jalur pulang yang kami gunakan sama dengan jalur saat kami berangkat, yaitu lewat Bandung.

Liburan hari terakhir

Karena arus balik yang padat, gue baru nyampe rumah jam 2 dini hari di hari yang ke-10 ini, padahal pagi harinya gue harus ngantor! Tinggal beberapa jam lagi sampai gue harus berangkat ke kantor. Walaupun badan rasanya lelah, tetapi perasaan gue riang gembira. Ya iyalah, namanya juga abis liburan! Hehehe...

Sebagai bonus, di postingan akhir ini gue upload video karoke gue waktu di bus. Gue yakin lagunya pasti udah pada fimiliar bangets! Oh iya, maaf yah kalau bikin sakit kuping... (>.<) Hehehe... Enjoy!


Demikianlah rangkaian liburan gue kali ini. Ini merupakan salah satu rangkaian liburan terpanjang dan termenyenangkan yang pernah gue alami. Gue mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi kalian semua yang baca cerita gue dari hari pertama hingga hari terakhir ini. Hehehe... Sampai jumpa di liburan kami selanjutnya! Dan tunggu postingan-postingan menarik selanjutnya! Yuhuuu... \(^.^)/

Candi Prambanan, Yogyakarta

Liburan hari ke-8 (bagian 1)

Oke, setelah menikmati sejuknya udara di Telaga Sarangan, kami beranjak ke Candi Prambanan. Pagi ini kabut masih menyelimuti jalan. Pemandangan saat perjalanan meninggalkan Telaga Sarangan begitu mempesona. Kami melewati perbukitan yang hijau. Jalannya pun meliuk-liuk. Selama kurang lebih 1 jam pemandangan di kiri dan kanan jalan begitu memanjakan mata. Keren deh pokoknya! Hehehe... Next!
Pemandangan di kiri dan kanan jalan saat meninggalkan Telaga Sarangan
Candi Prambanan merupakan salah satu candi yang terletak di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Cerita mengenai Jogja, ngga akan ada habisnya karena Jogja merupakan kampung halaman kedua orang tua gue. Menurut gue, Jogja adalah kota kedua yang gue cinta setelah Jakarta. Di Jogja, wisatanya cukup lengkap, ada wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner, wisata religius, dan lain-lain. Wisata alamnya ajah udah lengkap, dari gunung sampai pantai. Hehehe... Hampir tiap tahun gue ke Jogja, contohnya tahun 2012, 2013, dan sekarang 2014. Banyak momen yang amat sangat spesial di kota ini. Oke, sekian cerita mengenai kota Jogja, sekarang ceritanya gue lanjutin ke Candi Prambanan.

Terakhir gue ke Candi Prambanan adalah tahun lalu dan melihat sendratari Ramayana. Tahun ini gue balik lagi ke sini dengan teman yang berbeda. Semoga Candi Prambanan ga bosen sama gue! Hehehe... Cerita seru pas gue ke Candi Prambanan tahun lalu bisa dilihat di postingan ini.
Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan salah satu candi yang terletak di daerah perkotaan di Jogja. Candi Prambanan terkenal karena cerita legenda kisah kasih antara Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang. Begini ceritanya...
Keren ga gaya gue? Apa malah lebih mirip alay? (>.<)
Alkisah jaman dahulu, Bandung Bondowoso mencintai seorang gadis cantik bernama Roro Jonggrang. Namun disayangkan, cintanya bertepuk sebelah tangan. Ketulusan cinta Bandung Bondowoso tidak dibalas oleh Roro Jonggrang. Kok mirip kisah gue juga sih ini?! *malah curcol* (>.<) Next!
Salah satu candi di komplek Candi Prambanan
Karena Roro Jonggrang ngga ada chemistry sama sekali dengan Bandung Bondowoso, maka Roro memberikan syarat yang sulit kepada Bandung. Syarat tersebut adalah Roro meminta Bandung untuk membangun seribu candi untuknya dan harus selesai sebelum pagi hari. Karena Bandung udah keburu cinta mati yang membuat logikanya mati, maka Bandung mengiyakan syarat yang nampaknya mustahil tersebut. Bandung juga ngga peka kalau dia cuma di-PHP-in sama Roro. Ada pepatah yang cukup populer mengenai cinta, yaitu cinta tak pernah salah. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Bondowoso membangun candi-candi tersebut. Saat candi ke-1000 hampir selesai, Roro Jonggrang mengetahui hal ini dan berusaha menggagalkan usaha pembuktian cinta Bondowoso dengan cara membuat ayam jantan berkokok sebagai tanda bahwa hari sudah pagi. Bondowoso pun marah besar karena dirinya cuman dimanfaatin doank sama si Roro dan menyadari bahwa cinta Roro palsu. Oleh karena itu, Bondowoso marah besar dan mengutuk Roro menjadi candi ke-1000 dan jadilah Candi Prambanan. Hayooo, ada yang mau bernasib sama dengan Roro Jonggrang? Mangkanya jangan suka nolak cowo yang cintanya tulus sama kalian. Wah, mulai ngelantur nih. Daripada keceplosan, next ajah yah!
*tarik nafas panjang* (>.<)
Kegiatan yang kami lakukan di Candi Prambanan adalah berfoto ria. Ya abis mau ngapain lagi, maen flying fox? Iya keleuzzz! Karena gue bingung mo cerita apalagi mengenai Candi Prambanan, silakan langsung diliat foto-foto kece kita. Hehehe... Enjoy!
Candi utama di Candi Prambanan
Oh iya, destinasi wisata kami selanjutnya dan yang terakhir adalah Malioboro. So, jangan lewatkan postingan selanjutnya yah! Hehehe...

Telaga Sarangan, Jawa Timur

Liburan hari ke-7 (bagian 2)

Setelah berlelah-lelah dari Bromo, kami menuju ke daerah Sarangan. Perjalanan dari Probolinggo menuju ke Sarangan memakan waktu beberapa jam. Sebenarnya seseru apa sih Telaga Sarangan? Mari disimak cerita gue di bawah. Hehehe...
Telaga Sarangan (1)
Kami tiba di Sarangan sekitar pukul delapan malam. Begitu turun dari bus, hawa sejuk langsung terasa. Nah, inilah salah satu hal menarik di Sarangan, hawa sejuknya itu lho, numero uno bingits dah! Kami langsung menuju ke penginapan yang sudah ditentukan sebelumnya. Penginapannya cukup sederhana, nama penginapannya pun unik, "Rejeki". Hehehe... Karena penginapan ini termasuk sederhana, ngga kayak hotel kami waktu di Bali kemarin, maka ngga ada yang namanya air panas untuk mandi! Ya udalah, badan udah lengket semua, mau ga mau harus mandi deh. Ghile man, baru gayung pertama ajah gue udah menggigil! Kayak mandi pakai air es... (>.<) Cerita mandi ini gue skip ajah yah, karena gue yakin kalian ngga ada yang tertarik sama cerita orang mandi. Hahaha... Next!
Telaga Sarangan (2)
Selesai mandi, perut berasa keroncongan. Sebelum cari makan malam, gue nge-teh dulu di depan kamar, kebetulan teh angetnya sudah disiapkan dari pihak penginapan. Gue nge-teh sambil nungguin temen gue pada mandi. Setelah temen-temen gue selesai mandi, kami jalan-jalan keluar dari penginapan. Ternyata di depan penginapan ada yang jual sate, ada sate ayam dan sate kelinci. HmMm... Sate kelinci? Unik nih! Akhirnya masing-masing dari kami memesan satu porsi. Dan ternyataaa... Enak! Hahaha...
Telaga Sarangan (3)
Selesai makan malam, temen-temen gue pada males keluar karena dingin. Mereka lebih milih mengurung diri di kamar. Akh pada ga gaul. Hehehe... Akhirnya gue jalan-jalan sendiri melihat Telaga Sarangan. Sesampainya di Telaga Sarangan, gue ga melihat apa-apa. Gelap euy telaganya! Ya iyalah, orang masih malam. Hehehe... Di pinggiran jalan menuju ke telaga, banyak para pedagang berjualan oleh-oleh, mulai dari kaos, celana, dan lain sebagainya. Karena bingung kayak anak ilang dan ga tau mau ngapain, gue putuskan untuk kembali ke penginapan dan tidur.
Kios pedagang di sekitar Telaga Sarangan
Singkat cerita, pagi harinya, setelah gue selesai mandi dan sarapan, gue mengajak temen-temen gue lagi buat keliling telaga. Rasa penasaran menyelimuti gue karena semalam bener-bener ngga terlihat apa-apa. Kami berjalan menuju ke telaga dan begitu sampai di sana. Wow! Pemandangannya indah banget! Penasaran? Gue sertakan beberapa fotonya deh untuk menghilangkan rasa penasaran kalian. Baek khan gue? Hehehe...
Taman yang berada tak jauh dari Telaga Sarangan
Di pinggir telaga, kami berfoto ria, sampai menyewa kuda hanya untuk berfoto. Hahaha... Suasana pagi itu sejuk sekali. Pemandangan telaga juga sedikit berkabut. Amazing man!
Gagahnya gue saat menunggang kuda. Hahaha... (=^0^=)v
Oh iya, di Telaga Sarangan kita bisa menyewa speedboat untuk keliling telaga atau menyewa kuda untuk keliling di pinggirannya. Karena suhunya dingin, temen-temen gue pada males patungan buat naik speedboat, alhasil kami mengurungkan niat untuk naik speedboat. Hehehe...
Telaga Sarangan (4)
Setelah berkeliling dan berfoto ria, pagi ini kami harus kembali untuk packing dan menuju ke destinasi kami selanjutnya, yaitu ke Candi Prambanan dan Malioboro yang berada di Yogyakarta. Yeay~!!
Telaga Sarangan (5)
Segarnyaaa udara di Telaga Sarangan! \(^0^)/

Bromo, Jawa Timur

Liburan hari ke-7 (bagian 1)

Bromo, siapa yang ngga tau Bromo? Rasanya Bromo sudah familiar bagi kita warga Indonesia. Yapz, Bromo merupakan salah destinasi wisata gunung yang terkenal dengan indahnya pemandangan sunrise dan kawah yang wow bingits! Sebagai informasi, Bromo terletak di Probolinggo, Jawa Timur. Dahulu Bromo merupakan salah satu gunung api aktif, tetapi sekarang menjadi gunung yang tidak aktif dan dinyatakan aman untuk berwisata. Sebenarnya buanyak banget yang bisa diceritain tentang Bromo, dari pemandangan sunrisenya, padang pasirnya, dan pemandangan kawahnya yang pasti bikin kita terkesima. Daaannn ini nih yang paling penting, membuat kita, manusia, berasa keciiilll banget apabila dibandingkan dengan semesta ciptaan-Nya. So, sebagai manusia, jangan mudah sombong yah coy! Hehehe... Karena keindahan Bromo amat sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata, maka gue sertakan juga foto-foto hasil bidikan kamera kami di Bromo. So, pengen tau gimana serunya petualangan kami di Bromo? Silakan disimak yah cerita gue di bawah!
Bromo dari kejauhan
Kami tiba di daerah Probolinggo sekitar pukul satu dini hari. Suhu saat itu, cukup dingin. Ga kebayang deh gimana suhunya nanti di Bromo. Untuk destinasi Bromo ini, bagi yang mau ikut, maka diharuskan membayar tambahan biaya 200 ribu per orang untuk ongkos menyewa mobil 2 kali agar bisa sampai ke Bromo. Bus kami berhenti di rumah makan Bromo Asri. Sebagai informasi, rumah makan ini merupakan salah satu meeting point bagi para wisatawan yang ingin ke Bromo. Sebelum berangkat menggunakan Elf sewaan, kami mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan seperti senter, kupluk, sarung tangan, dan tidak lupa, kamera DSLR! Setelah selesai bersiap-siap, kami berkumpul untuk diberi pengarahan oleh guide yang akan mendampingi kami selama berada di Bromo.
Perlengakapan tempur gue. Hahaha...
Jam tangan menunjukkan pukul 2 dini hari. Rombongan pun diberangkatkan dengan menggunakan Elf yang sudah ditentukan. Perjalanan menggunakan Elf dari Bromo Asri sampai ke drop point cukup lama, kurang lebih selama satu jam, padahal jalanan saat itu amat sangat sepi, hanya mobil Elf kami saja yang lewat. Jalanan yang kami lewati cukup meliuk-liuk. Sayangnya, karena saat itu diri hari, maka sejauh mata memandang hanya warna hitam yang terlihat. Hehehe...

Sekitar satu jam kemudian, kami tiba di drop point. Begitu turun dari Elf, hawanya sangat dingin dan menusuk, seolah-olah seperti kami tidak menggunakan jaket, padahal perlengakapan tempur kami seperti jaket, syal, dan sarung tangan sudah terpasang sempurna. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki ke zona pandang sunrise. Ternyata di zona tersebut sudah banyak orang berkumpul, jadi harus pinter-pinter nyari spot kamera dan kami pun harus menunggu agak lama sampai matahari muncul. Hehehe...

Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 6 pagi tetapi matahari tidak kunjung muncul juga. Kami berencana meninggalkan tempat tersebut. Perasaan kecewa begitu menyelimuti kami. Tapi tidak disangka, beberapa detik kemudian matahari muncul dari balik gunung! Indaaahhhnyaaa~!! Warnanya merah menyala kemudian berubah menjadi agak oranye. Gue pun dengan sigap mengabadikan momen indah ini menggunakan kamera. Amazing man! Tak berapa lama kemudian, tour guide menggiring kami untuk turun ke drop point agar bisa naik jeep yang akan mengantar kami ke kaki Bromo.
Sunrise at Bromo! \(^0^)/
Bromo dikelilingi oleh padang pasir yang luaaasss bangeeettt! Kami naik jeep kurang lebih setengah jam dan diturunkan di kaki Bromo. Dari kaki Bromo, kami masih harus mengarungi padang pasir dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh satu kilometer. Tak berhenti sampai di situ, kami masih harus menaiki 250 anak tangga untuk sampai ke puncak Bromo.
Jeep yang lalu lalang mengantarkan wisatawan menuju Bromo
Kami berjalan langkah demi langkah. Langkah kami terasa berat karena yang kami pijak adalah pasir vulkanik halus. Debu-debu halus pun beterbangan. Namun, semangat kami untuk mencapai puncak Bromo tetap berkobar! Jujur, elo butuh tekad yang kuaaattt banget agar bisa sampai ke puncak Bromo.
Padang pasir di kaki Bromo
Setelah kurang lebih 45 menit berjalan dan menaiki tangga, kami tiba di puncak Bromo. Semua rasa lelah langsung hilang ketika melihat pemandangan dari puncak dan melihat kawah Bromo. Namun, sangat disayangkan, kawah Bromo terlihat banyak sampah sehingga sedikit merusak keindahannya. Ini catatan penting untuk kita semua, jangan pernah membuang sampah sembarangan! Next!
Ekspresi kebahagiaan gue begitu sampai di puncak Bromo
Kami berada di puncak Bromo kurang lebih selama 30 menit dan kegiatan yang kami lakukan adalah berfoto ria! Hehehe...
Our team member! Akhirnya semua kuat sampai puncak Bromo! \(^0^)/
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah 8 pagi. Itu artinya kami harus kembali ke tempat penjemputan dimana tadi kami diturunkan dari jeep. Kami pun menuruni anak tangga yang tadi kami naiki. Selama perjalanan, kami menyempatkan diri untuk berbelanja kaos Bromo. Harganya ga terlalu mahal sih, dengan 35 ribu rupiah udah dapet dua buah kaos kece bergambar Bromo! Hehehe... Singkat cerita kami kembali ke meeting poin di Bromo Asri dengan menggunakan mobil Elf.
250 anak tangga yang harus dilalui sebelum mencapai puncak Bromo
Kami tiba di Bromo Asri sekitar jam 11 siang, badan terasa lengket karena terkena debu. Begitu pula kamera yang gue gunakan, terlihat agak kotor karena terkena debu. Selanjutnya kami makan di Bromo Asri. Kali ini mode makannya adalah prasmanan. Lumayan, bisa ambil banyakan! Namanya juga baru turun gunung. Hehehe... Selesai makan, gue bergegas untuk mandi biar wangi.
Pemandangan yang indah membutuhkan fotografer yang handal, sayangnya gue masih cupu... (>.<)
Singkat cerita, rombongan tour meninggalkan Bromo Asri sekitar pukul setengah satu siang untuk menuju ke destinasi wisata kami selanjutnya, yaitu Telaga Sarangan! Menurut gue, Telaga Sarangan ini merupakan salah satu destinasi yang menarik banget. Apa sih yang bikin menarik? Mau tau banget?! Yuk cekidot postingan gue selanjutnya! Hehehe... (^.^)v
Pemandangan dari puncak Bromo
Pemandangan kawah Bromo
Bonus: ada bule cantik yang minta difotoin. Mana bisa nolak! (>.<)

Bedugul, Bali

Liburan hari ke-6 (bagian 2)

Bedugul, ini adalah destinasi terakhir kami sebelum meninggalkan Pulau Bali. Ngga ada kata-kata yang bisa mengungkapkan betapa eksotisnya Pulau Dewata ini. Gue makin bangga jadi orang Indonesia! Hahaha...
Para seniman menyanyikan lagu Bali di Bedugul
Walaupun destinasi terakhir, tetapi Bedugul tidak kalah eksotisnya dengan destinasi wisata kami sebelumnya. Bedugul merupakan tempat yang begitu menarik. Oke, akan gue jabarkan satu-satu, apa saja yang menarik di tempat ini.
Foto kece gue di Bedugul... v(^0^)v
Yang pertama adalah foto Bedugul ternyata ada di salah satu pecahan uang kertas negara kita lho. Coba tebak, pecahan berapa? Yap betul! Pecahan 50 ribu rupiah! Kalau soal duit, pada cepet yah mikirnya. Hehehe... Masih ngeyel dan ga percaya juga?! Nih, gue tunjukkin gambarnya! Pelototin yeh!
Menurut kalian foto Bedugulnya mirip ga sama aslinya?
Nah, sekarang yakin khan kalo gue anaknya jujur. Oke, hal menarik lainnya adalah Bedugul ini terletak di dataran tinggi, so suhunya adem beneeerrr! Kalau kita ingin menuju ke Bedugul, maka biasanya kita melewati Kintamani terlebih dahulu. Kintamani dan Bedugul memang terkenal sebagai dataran tinggi di Bali. So, kalau pagi-pagi, masih banyak kabut yang turun gitu deh. Keren dah pokoke! Kalau masih ga percaya, silakan lihat foto-fotonya. Hehehe...
Tampak samping Bedugul
Fakta menarik lainnya adalah ternyata Pura Bedugul dikelilingi oleh Danau Beratan. Sejauh pandangan mata, danau ini sangatlah luas. Bahkan saking luasnya, ada jasa penyewaan speedboat untuk berkeliling danau. Amazing man!
Pegunungan dan Danau Beratan yang mengelilingi Pura Bedugul
So, karena ini adalah destinasi wisata alam, jadi silakan lihat foto-fotonya yah!

Setelah dari Bedugul, kami menuju ke Bromo. Dalam perjalanan kami harus menggunakan kapal ferry dari Gilimanuk ke Ketapang. Karena suasana kapal ferry gitu-gitu doank, jadi ga gue pajang lagi yah fotonya. Silakan dilihat di postingan gue sebelumnya. Oh iya, setelah menyeberang dari Bali, jangan lupa waktunya dikurangi satu jam karena waktu di Bali berbeda dengan di Pulau Jawa. Hehehe... Oke, Bromooo, here we comeee~!! \(^0^)/

Tanah Lot, Bali

Liburan hari ke-6 (bagian 1)

Pagi ini gue agak direpotkan saat bangun tidur, karena hari ini adalah hari terakhir kami berada di Bali dan kami harus checkout hotel jam 8 pagi. Itu artinya kami harus packing! Perasaan sedih begitu menyelimuti batin ini, bahwa kami harus meninggalkan Pulau Dewata nan eksotis ini. Tapi perjalanan tour tidak berhenti sampai di sini. Hari ini saja masih ada 2 destinasi wisata di Bali yang harus banget kami kunjungi. Setelah dari Bali, perjalanan akan dilanjutkan ke Bromo. Wuaaahhh, seru bangets nih! Eits, jangan terburu-buru, gue masih akan menceritakan pengalaman seru gue pada hari terakhir ini di Bali. Let's go~!!
The Amazing Tanah Lot
Tujuan pertama pagi hari ini adalah ke Tanah Lot. Gue yakin semuanya udah pada familiar abis sama yang namanya Tanah Lot. Bahkan menurut tour guide lokal kami, kunjungan wisata terbesar pertahunnya di Bali adalah Tanah Lot! Wow! Selama perjalanan, tour guide lokal kami yang merupakan orang Bali asli, menceritakan berbagai tempat menarik di Tanah Lot? Seseru apa sih suasana di sana? Nih, langsung gue ceritain ajah yah sob!
The Beautiful Tanah Lot
Di Tanah Lot, ada tempat buat beli oleh-oleh. Barang yang dijual pun macem-macem, mulai dari kaos, celana, dan lain-lain. Mungkin buat sista-sista ini hal yang penting buat diceritain, tapi buat anggota boyband tulen kayak gue, ngga penting banget gue cerita tempat belanja. Hehehe... Skip!

Selain tempat belanja, tempat seru lainnya adalah goa ular suci (tapi jangan disamain sama Paisuchen yah), goa air tawar, dan pura di tengah laut! What?! Tengah laut?! Yoi mamen! Jadi sebenarnya antara pantai dan pura itu ada jembatan batu yang menjadi penghubung. Tapi karena Pura Tanah Lot terletak di Samudra Hindia yang terkenal dengan ombaknya yang besar, maka saat air pasang, kita tidak bisa menyeberang ke pura. Untungnya pagi itu kami masih bisa menyeberang ke Pura Tanah Lot. Oh iya, tour guide lokal kami juga punya cerita soal goa ular suci dan goa air tawar.

Di dalam goa ular suci tinggal seekor ular yang dikeramatkan oleh seluruh orang Bali. Apabila kita memegang ular tersebut, maka keinginan kita niscaya bisa terkabul dan gue udah megang ular tersebut lho! Artinya? Skip! Tour guide lokal kami juga menceritakan bahwa dulu, ada turisnya yang bisa punya anak setelah memegang ular tersebut di usia pernikahan yang ke-9 tahun. Wow bingits khan?! Percaya ga percaya sih, itu tergantung sama keyakinan Sodara-Sodara sendiri. Amin Sodara?! Next, gue akan ceritain mengenai goa air tawar!
Ular suci yang dikeramatkan di goa ular
Letak goa air tawar di Tanah Lot adalah tepat di bawah Pura Tanah Lot. Ceritanya begini, dahulu ada seorang wali yang mengetukkan tongkatnya ke batu karang, lalu keluarlah air tawar. Secara logika memang tidak mungkin muncul sumber air tawar di tengah laut. Terkadang air tanah yang agak jauh dari laut pun masih terasa asin, apalagi yang deket jamban! Next! Di goa air tawar ini, gue menyempatkan diri untuk cuci muka dan minum airnya, yah kali ajah jadi berkah. Hehehe...
Setelah cuci muka dan minum air tawar, gue ditempelkan beras dan bunga
Oke, setelah melakukan semua hal itu, kami menyempatkan untuk berfoto ria di Pura Tanah Lot. Tapi hal yang tidak kami duga terjadi! Ternyata siang itu terjadi air laut pasang dan ketinggian air laut bertambah beberapa sentimeter. Tadi pagi saat kami menyeberang ke Pura Tanah Lot, ketinggian air laut masih semata kaki dan sekarang sudah sedengkul! Kami langsung bergegas untuk kembali ke tepi pantai sebelum air laut semakin tinggi.
Berfoto bersama pemangku adat di Tanah Lot
Setelah cuci kaki di toilet umum, kami kembali ke bus untuk melanjutkan wisata ke destinasi selanjutnya yang ga kalah seru, yaitu Bedugul! So, jangan bosen-bosen yah baca postingan tentang liburan gue kali ini. Hehehe...
Beginilah ketinggian air laut saat pasang. Ngeri! (>.<)

Bali Safari and Marine Park, Bali

Liburan hari ke-5 (bagian 2)

Setelah berfoto ria di Desa Adat Panglipuran, destinasi menarik selanjutnya adalah Bali Safari and Marine Park! Wohooo~!! HmMm... Koq ada safari-safarinya yah?! Jangan jangan... Yap! Elo betul banget! Bali Safari and Marine Park merupakan cabang ke sekian dari Taman Safari. Cuman menurut gue, ini versi excellentnya dibanding yang di Cisarua itu. Ehem! Hahaha... Ya iyalah, jelas lebih bagus, tiket masuknya ajah jauh lebih mahal man ketimbang yang di Cisarua! Itungannya pake dollar US man! Tapi kami sih hepi-hepi ajah, karena tiket masuknya udah ditanggung sama agen tour. So, apa sih yang spesial dari Bali Safari and Marine Park?
Menurut loe, gantengan yang mana man?!
Saat tiba di tempat ini, kami keliling dulu. Ternyata cukup luas man tempatnya! Setelah kurang lebih satu jam berkeliling dan foto-foto, kami berkumpul di depan hall Bali Agung. Wait wait... Bali Agung? Makanan apaan tuh yah? Jadi gini, dari paket tiket masuk yang diberikan oleh tour, kami dapet gratisan nonton pertunjukkan drama musikal di hall Bali Agung. Cerita drama musikal ini mengenai kisah seorang raja yang sulit mendapatkan anak. Dan yang lebih amazingnya lagi, pertunjukkan ini menggunakan hewan yang dilatih lho, seperti burung, gajah, cheetah, dan masiiihhh banyak lagi! Tapi gue ga akan cerita lebih lanjut mengenai lakon drama ini, biar ajah pada penasaran. Hahaha... Yang jelas, drama musikal yang berdurasi kurang lebih satu jam ini, keren abis coy! Kaga bakalan nyesel dah! Amazing man! Sayangnya, saat memasuki hall Bali Agung, kami semua tidak diijinkan membawa kamera dan telepon genggam berkamera. Jadi kami ga bisa mengabadikan menariknya pertunjukkan ini bagi para pembaca setia blog gue yang kece ini. Maafin gue yah sob! *peluuukkk* (>.<)
Hall Bali Agung
Oke, setelah pertunjukkan selesai, saatnya keliling Bali Safari melihat hewan-hewan yang menggemaskan. Bayangin ajah ketika kita ke Taman Safari yang di Cisarua, kelilingnya pake mobil khan? Nah, bedanya dengan yang di sini adalah kelilingnya pake truk yang dimodifikasi khusus lengkap dengan mbak-mbak pemandu soraknya. Eh salah, maksudnya mbak-mbak yang jadi guidenya, yang ngasi tau, ini binatang apa, terus namanya siapa, udah punya pacar atau belum. Ups! Perasaan binatang ga pake pacaran deh, langsung kawin, ga perlu ke KUA pulak! Hahaha... Walah, kok jadi ngelantur gini sih?! Oke, lanjut! Saat berkeliling kami melihat cukup banyak binatang lho, yah walaupun ga sebanyak binatang yang ada di kapal Nabi Nuh.
Tebak, hewan apa ini? Jawabannya adalah binturong! Asli, gue ga boong! (>.<)
Setelah selesai melihat hewan, kami disuruh berkumpul bersama dengan anggota rombongan lainnya. Sayangnya, lagi-lagi waktu yang diberikan sangat sempit, sehingga kami tidak bisa menikmati fasilitas lain yang ada di tempat ini, seperti waterpark dan lain-lain. Padahal kita dah bayar mahal lho! Halah~!!
Hewan kece ini namanya harimau Sumatra
Perjalanan dilanjutkan menuju ke central parking Kuta untuk mencari makan malam. Tadinya kami pengen ke pantai Kuta, tapi karena jalanan luaaarrr biasaaa macetnya! Macet tingkat dewa ngga ketolong lagi, akhirnya kami makan seadanya. Walaupun seadanya, kami sempat mencoba salah satu kuliner khas Bali yang cukup kece, yaitu ayam betutu! Petok petok petoookkk~!!

Selesai makan, kita kembali ke hotel coy untuk beristirahat dan memimpikan hewan nan lucu dan menggemaskan yang sudah kami lihat tadi siang.
Kalau yang ini namanya harimau Jawa
Harimaunya kehausan
Yang ini singa jantan, film yang dibintanginya berjudul "Lion King"
Bali Safari and Marine Park
Koleksi ikan Arwana di Bali Safari and Marine Park
Kalau ini kodomo, eh komodo maksudnya!
Ini lho truk yang udah dimodifikasi khusus. Keren khan?
Yang ini cheetah, dinobatkan sebagai hewan tercepat di dunia
Hubungan kasih antara ibu dan anak... (>.<)
Hewan terancam punah ini namanya badak. Hayo tebak, ada berapa culanya?